dc.description.abstract | Sistem proteksi merupakan bagian yang sangat penting dalam penyaluran energi listrik, yang
berguna untuk melindungi atau mengamankan gangguan dalam penyaluran energi listrik agar
terhindar dari beberapa resiko gangguan yang tidak diinginkan, oleh karena itu dibutuhkan sistem
proteksi yang memenuhi syarat yaitu selektivitas, kehandalan, sensitive dan cepat. Gangguan yang
sering terjadi di jaringan distribusi adalah gangguan hubung singkat yang dapat menyebabkan
kerusakan pada peralatan sistem tenaga listrik. Cara yang digunakan untuk mengurangi gangguan
tersebut adalah dengan memasang suatu relai proteksi arus lebih dan relai gangguan tanah. Relai
arus lebih dan relai gangguan tanah bekerja ketika ada arus lebih yang dirasakan oleh relai baik
gangguan hubung singkat maupun beban lebih, dan kemudian menginstruksi pemutus tenaga (PMT)agar dapat membuka sesuai dengan karakteristik waktunya. Metode penelitian ini dengan mencari
data ke gardu induk Pati kemudian melakukan analisa perhitungan. Hasil analisa perhitungan
dibandingkan dengan setting yang ada pada gardu induk Pati. Analisa yang dilakukan bertujuan
menghitung besar arus gangguan hubung singkat, kemudian menentukan setting relai proteksi.
Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan nilai arus gangguan hubung singkat untuk tiga fasa yang
paling terbesar yaitu 13745,94 -90 A dan nilai terkecil dari arus gangguan hubung singkat ke
tanah yaitu 1625,87 -71,16 A. Hasil perbandingan data perhitungan dengan data terpasang pada
gardu induk Pati mendekati sama atau tidak jauh berbeda. Nilai setting TMS yang didapatkan dari
hasil perhitungan untuk OCR sisi penyulang 20kV adalah 0,12, OCR sisi incoming adalah 0,2, dan
GFR sisi penyulang adalah 0,25, GFR sisi incoming adalah 0,37. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi
relai yang terpasang masih dalam kondisi baik atau bekerja sesuai dengan nilai settingnya. | id_ID |