IDENTIFIKASI TITIK API MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA FOTO UDARA
Abstract
Indonesia dilihat dari letak geografisnya memiliki potensi yang besar terhadap berbagai bencana
alam yang mungkin terjadi. Disamping itu, letak Indonesia yang berada di garis khatulistiwa
menyebabkan musim di Indonesia terbagi menjadi dua yakni musim kemarau dan musim hujan. Musim
kemarau yang panjang mengakibatkan berbagai kebakaran di hutan-hutan lindung yang ada di
Indonesia terutama di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Munculnya titik api di hutan belantara
maupun hutan lindung merupakan hal yang sangat sulit untuk dideteksi karena besarnya area hutan
yang tidak terjangkau oleh pemantauan manusia. Beberapa usaha penanggulangan sudah dilakukan,
salah satunya pemanfaatan teknologi robotika yang semakin berkembang di era ini. Teknologi
robotika yang mulai banyak digunakan seperti pesawat tanpa awak menjadi pilihan penting untuk
dilibatkan dalam tindakan penanggulangan. UAV (Unmanned Aerial Vehicle) menjadi solusi dalam
melakukan pemetaan dan pencarian disekitar daerah bencana atau untuk mendapatkan citra digital
suatu wilayah. Selain itu, UAV mampu terbang di area yang cukup luas dan melakukan pemantauan
secara langsung melalui foto udara maupun video. UAV dapat mengirimkan data berbagai sensor di
remote area (wilayah yang susah terjangkau oleh manusia) dan data diterima oleh stasiun pemantau
di tempat lain. Metode yang diusulkan pada penelitian ini adalah metode deteksi api berbasis
pengolahan citra yang diambil dari citra foto udara menggunakan UAV. Pengolahan citra yang
dilakukan adalah melakukan konversi citra RGB (Red Green Blue) ke citra HSV (Hue Saturation
Value). Ruang warna HSV dipilih sebagai klasifier citra api karena kesesuaiannya dan kemudahan
dalam riset pengambilan sampel warna api dibandingkan ruang warna RGB, sehingga dapat
ditentukan threshold untuk mendeteksi api pada citra. Citra pelatihan yang digunakan berjumlah 30
citra dan citra pengujian berjumlah 30 citra. Dengan menggunakan 30 data citra uji dan ketinggian
pengambilan citra 2 meter dari tanah menggunakan UAV, diperoleh nilai akurasi sebesar 83%, nilai
spesifisitas 89 % dan nilai sensitivitas sebesar 94 %. Dengan menggunakan 30 data citra uji dan
ketinggian pengambilan citra 3 meter dari tanah menggunakan UAV, diperoleh nilai akurasi sebesar
76 %, nilai spesifisitas 80 % dan nilai sensitivitas sebesar 75 %.