dc.identifier.citation | [1] Badan Nasional Penanggulangan Bencana, “Data Bencana Alama di Indonesia,” Badan Nasional Penanggulngan Bencana, 2018. Tersedia : http://bnpb.cloud/dibi/ [Diakses 24 Desember 2018] [2] S. Adi, “Karakterisasi Bencana Banjir Bandang di Indonesia,” Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, vol. 15, pp 42-51, 2013. [3] B. Tjasyono dan S. W. B. Harijono, Meteorologi Indonesia II. Jakarta: BMKG, 2012. [4] Mamenun, H. Pawitan, A. Sophaheluwakan, “Validasi dan Koreksi Data Satelit TRMM pada Tiga Pola Hujan di Indonesia,” Jurnal Meteorologi dan Geofisika: Jakarta, 2014. [5] B. Tjasyono, Klimatologi Umum. Bandung: ITB, 1999. [6] Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, “Press Release Kondisi Cuaca Ekstrem dan Iklim Tahun 2010-2011,” 2010. [7] H. Sulistami dan E. Wardoyo, “Penentuan Nilai Ambang Batas Awan Konvektif Pada Produk SWWI Menggunakan Data Radar Cuaca di Wilayah Jakarta dan Sekitarnya,” Tangerang Selatan: STMKG, 2016. [8] A.A. Larasati, “Identifikasi Karakteristik Awan Cumulonimbus Menggunakan Radar EEC, Radiosonde, dan Lightning Detector di Wilayah Tarakan (Studi Kasus Juli 2016 dan Januari 2017),” Tangerang Selatan: STMKG, 2017. [9] D. Anggoro, “Kajian Waktu Hidup dan Pergerakan Awan Konvektif Berbasis Citra Radar dan Model ECMWF,” Tangerang Selatan: STMKG, 2017. [10] A.P. Cempaka, “Penentuan Inisiasi dan Evolusi Konvektif Berbasis data Pengamatan Udara Atas dan Penginderaan Jarak Jauh di Wilayah Jawa Bagian Barat,” Tangerang Selatan: STMKG, 2017. [11] Monalisa, “Identifikasi Sistem Awan Konvektif Menggunakan Citra Radar Cuaca di Wilayah Bengkulu,” Tangerang Selatan: STMKG, 2018. [12] K. Akib, “Identifikasi Perbedaan Karakteristik Awan Konvektif Penyebab Hujan Lebat & Hujan Es Berbasis Data Penginderaan Jarak Jauh di Wilayah Surabaya dan Sekitarnya,” Tangerang Selatan: STMKG, 2018 [13] Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2017. Prakiraan Musim Kemarau 2017. Jakarta: BMKG, 2017. [14] Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2017. Prakiraan Musim Hujan 2017/2018. Jakarta: BMKG, 2017. [15] SELEX. Software Manual Rainbow 5 Product & Algorithms. Jerman: Selex Sistem Integrati GmbH, 2013. [16] J.F. Gamache dan R.A. Houze, “Mesoscale Air Motions Associated with a Tropical Squall Line,” Department of Atmospheric Sciences. Seattle: University of Washington, 1981. [17] Punkka, Ari-Juhani., dan Bister, Marja. 2005. Occurrence of Summertime Convective Precipitation and Mesoscale Convective Systems in Finland during 2000–01. Monthly Weather Review. 133: 362-373. [18] Wardoyo, E. 2012. Modul Pelatihan Radar Cuaca. BMKG: Jakarta. [19] D.T.W. Jatmiko, “Analisis Pertumbuhan Awan Cumulonimbus saat Kejadian Hujan Lebat di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma dan Adi Sutjipto,” Tangerang Selatan: STMKG, 2018. [20] A.R. Balogun dan Z.D. Adeyewa, “Analysis of Storm Structure over Africa Using the TRMM Precipitation Radar Data,” Atmospheric and Climate Science, vol. 3, pp 538-551, 2013. [21] F.P. Sari, “Teknik Interpretasi dan Analisa Citra Radar untuk Pemberian Informasi yang Lebih Baik,” Prosiding Workshop Operasional Radar Cuaca, vol. 1, pp 83-87, 2016. | id_ID |