Show simple item record

dc.contributor.authorPurnamasari, Etik
dc.contributor.authorSudarno, S
dc.contributor.authorHadiyanto, H
dc.date.accessioned2019-06-18T03:19:24Z
dc.date.available2019-06-18T03:19:24Z
dc.date.issued2019-04
dc.identifier.citation[1] Eggleston, S., et al. "Intergovernmental Panel on Climate Change. 2006 IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories." [2] Ariani, Miranti, P. Setyanto, and M. Ardiansyah. "Biaya Pengurangan (Marginal Abatement Cost) Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Sektor PErtanian di Kabupaten Grobogan dan Tanjung Jabung Timur." Jurnal Ilmu Lingkungan 14.1 : 39-49, 2016 [3] Ariani, M. "Inventarisasi emisi gas rumah kaca sektor pertanian dan opsi mitigasinya dengan pendekatan Marginal Abatement Cost." Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor, 2014. [4] Lintangrino, Manggar Cahyo, and Rachmat Boedisantoso. "Inventarisasi emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian dan peternakan di Kota Surabaya." Jurnal Teknik ITS 5.2: D53-D57, 2016. [5] Peraturan Presiden. “Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Nasional. Pemerintah Indonesia”, 2011. [6] Peraturan Presiden. “Penyelenggaraan Inventarisasi GRK oleh Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kab/Kota. Pemerintah Indonesia”, 2011. [7] Peraturan Gubernur. “Rencana Aksi daerah penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jawa Tengah 2010-2020”, 2012 [8] Badan Pusat Statistik. “Boyolali Dalam Angka”. Boyolali, 2008 [9] Setyanto, P. “Mitigasi gas metan dari lahan sawah”, 2004 [10] Najamuddin, M. “Strategi Mitigasi Emisi Gas Metan Pada Budidaya Padi Sawah”. Agribusiness Journal, 8(2), 171-188, 2014.id_ID
dc.identifier.issn2580-8796
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/10834
dc.description.abstractSumber emisi gas rumah kaca (GRK) Indonesia salah satunya berasal dari sektor pertanian. Pertanian menyumbangkan emisi GRK sekitar 14% pada skala global dan 7% pada skala nasional. Berdasarkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Penurunan Emisi GRK, sektor pertanian mempunyai kewajiban untuk menurunkan emisi sebesar 8 Gg CO2e pada tahun 2020. Penurunan emisi GRK sektor pertanian akan dapat dilakukan secara tepat dan efisien dengan dilakukannya inventarisasi dan pemetaan emisi gas rumah kaca. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung dan mengetahui sebaran emisi gas rumah kaca sektor pertanian (sub sektor tanaman pangan) pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Boyolali. Metode yang digunakan adalah metode IPCC Guidelines 2006 dengan pendekatan tier 1. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa total emisi GRK sektor pertanian di Kabupaten Boyolali sebesar 164,82 Gg CO2e per tahun, dengan penyumbang emisi GRK paling besar berasal emisi CH4 dari budidaya padi sawah (53,64%). Sebagian besar kecamatan di Kabupaten Boyolali menghasilan tingkat emisi GRK sedang. Upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk dapat mengurangi emisi GRK dapat difokuskan pada pengurangan emisi CH4 pada budidaya padi sawah, sementara fokus lokasi pengurangan emisi GRK diutamakan pada kecamatan dengan tingkat emisi GRK tinggi.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional GEOTIK 2019id_ID
dc.titleInventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Pertanian di Kabupaten Boyolaliid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record