dc.identifier.citation | Alberta, 1989 “ Deposit Asbuton Lawele Kab Buton” Agus.,S.M& Anita W.& dkk(2008) “Aplikasi Teknik Kolom-Semen (Sement-Coloum) Pada Tanah berpasir” Budiamin, Tjaronge M.W., Sumarni Hamid Aly, Rudy Djamaluddin, 2016, Mechanical Characteristics of Hotmix Cold Laid Containing Buton Granular Asphalt (BGA) and Flux Oil as Wearing Course Departemen Pekerjaan Umum (2006) :Laporan Hasil Pengujian Rancangan Campuran Kerja AC-Wearing, Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan, Bandung Departemen Pekerjaan Umum (2006) :KEPMEN PU NO.35 Teknis Tentang Jenis Campuran Asbuton ( Lampiran 1) Desiana.S,2012; Pengaruh Variasi Waterglass Terhadap Kadar Air Dan Kadar Lempung Pada Pasir Cetak, FKIP UNS Neni, K (2008), “Pemanfaatan Mineral AsbutonsebagaiBahanStabilisasi Tanah” PuslitbangJalandanJembatan Jl. A.H. Nasution 264 Bandung 40294 | id_ID |
dc.description.abstract | Mineral Asbuton pada umumnya terdiri dari batuan dasar batu kapur. Deposit Asbuton dalam jumlah besar dapat menjamin pasokan kebutuhan konstruksi. Asbuton juga banyak digunakan dalam perbaikan tanah. Namun dalam beberapa kasus, Asbuton memiliki kuat tekan yang rendah. Ketersediaan material dasar dan material stabilisasi adalah faktor utama bagi penulis untuk melakukan stabilisasi kimia terhadap Asbuton, menggunakan Waterglass demi memperoleh inovasi stabilisasi Asbuton yang baru. Stabilisasi dilakukan dengan menggunakan pasir dan kerikil sebagai filler dan Waterglass berfungsi sebagai Binder. Waterglass menggantikan air sepenuhnya. Sampel diuji pada masa peram 0, 3, 5, dan 7 hari. Hasil Pengujian menunjukkan bahwa penambahan filler mempengaruhi nilai kuat tekan secara signifikan. Pada campuran S7dengan masa peram 7 hari diperoleh nilai kuat tekan 0.529 kg/cm2 atau 10 kali lipat dari nilai kuat tekan Asbuton. | id_ID |