Penggunaan Sel Punca untuk Mencegah Gagal Ginjal pada Pasien dengan Nefropati Diabetik: Laporan Kasus dan Tinjauan Pustaka
Abstract
Diabetes mellitus adalah salah satu penyakit kronis dimana kerusakan vaskular terjadi paling banyak seperti retinopati diabetes,nefropati diabetik, dan kejadian kardiovaskular yang merupakan komplikasi makro dan mikrovaskuler yang paling sering diamati. Dari jutaan orang yang mengidap penyakit ginjal kronis, ratusan ribu akan berkembang menjadi penyakit ginjal tahap akhir yang membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal. Beberapa penulis telah menunjukkan bahwa sel punca sumsum tulang dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel ginjal dan memperbaiki fungsi ginjal.Tujuan dari penggunaan sel punca ini adalah untuk memperbaiki ginjal diabetes dalam hal menunda laju perkembangan menjadi gagal ginjal.Seorang wanita berusia 62 tahun dengan diagnosa gagal ginjal kronis dengan hemodialisis selama 2 tahun, menderita diabetes mellitus yang mempengaruhi ginjalnya, dengan serum kreatinin 11 mg/dl, dan tidak bisa buang air kecil sejak saat itu.Dia diobati dengan protokol implantasi sel punca mesenkimal.Protokol ini terdiri dari implantasi 16 juta sel punca mesenkim secara intratekal dan 16 juta sel punca mesenkimal secara intravena. Tiga minggu pertama setelah implantasi intratekal dan intravena kadar kreatininnya menurun menjadi 9 mg/dl. Setelah 8 bulan terapi, tingkat kreatininnya adalah 2 mg/dl dan dapat buang air kecil dengan normal.Perbaikan organ ginjal dengan menggunakan sel punca adalah proses yang kompleks yang melibatkan sel punca intrarenal dan sel punca sumsum tulang. Untuk perbaikan jangka panjang, sel punca yang tak terfraksinasi dan sel punca hematopoietik adalah yang paling sesuai dibandingkan sel punca mesenkimal yang memiliki efek parakrin jangka pendek.Dan untuk hasil yang lebih efektif dalam memperoleh keberhasilan adalah dengan mengkombinasikan hematopoietik sel punca dengan mesenkimal sel punca.