dc.identifier.citation | 1. Kels JM, Bernstein ML, Rothe MJ,. Exfoliative dermatitis. In : Wolff K,Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ. Fiztpatrick’s Dermatology in General Medicine. 7th,Vol I. New York. Mc Graw-Hill, 2008:225-32. 2. Sehgal VN, Srivastava G, Sardana K. Erythroderma/exfoliative dermatitis : a synopsis. International Journal of Dermatology. 2004; 43: 39-47. 3. Holden CA, Jones JB,. Eczema, Lichenification, Prurigo and Erythroderma. In : In : Burns T, breathnach S, Cox N, Griffiths C,. Rook’s Textbook of dermatology. Seventh edition. Massachusetts. 2004 : 17.48-17.52 4. Sterry W, Assaf C. Erythroderma. In : Bolognia JL, Jorizzo JL, Rapini RP,. Dermatology. 2nd edition. New York. Mosby Elsiever. 2008 : 149-58 5. Khaled A, Sellami A, Fazaa B, Kharfi M, Zeglaoui F, Kamoun MR,. Acquired erythroderma in adults : a clinical and prognostic study. Journal of European Academy of Dermatology and Venereology. 2010; 24: 781–8 6. Severe and life-threatening skin eruptions in the acutely ill patient. In : Wolff K, Johnson RA,. Fitzpatrick’a Color atlas & Synopsis of Clinical Dermatology. Sixth edition. New York. Mc Graw-Hill, 2008:225-32.2009: 164-70 7. Rothe MJ, Bernstein ML, Kels JM,. Life-threatening erythroderma : diagnosing and treatening the red man. Clinics in Dermatology. 2005; 23: 206-17 8. Murphy M, Kels JM,. Spongiotic dermatitis. In : Barnhill RL, Crowson AN, Magro CM, Piepkorn MW,. Dermatopathology. Third edition. New York. Mc Graw-Hill. 2010: 15-35 9. Wilkel CS. Psoriasiform and Spongiotic Dermatoses. In : Kels JM. Dermatology: clinical & basic science series Color atlas of Dermatopathology. New York. Informa Healthcare. 2007: 33-40 10. Deleo V. Photocontact dermatitis. Immunology and Allergy Clinics of North America. 1997; 17: 451-69 11. Beck MH, Wilkinson SM, Contact dermatitis : allergic. In : Burns T, breathnach S, Cox N, Griffiths C,. Rook’s Textbook of dermatology. Seventh edition. Massachusetts. 2004. 20.29-20.32 12. Langner M, Malbach HL, Maler LE,. Photocontact dermatitis. In : Hayes’s handbook of pesticide toxicology. New York. Elseiver. 2010 : 661-668 13. Kuznetsov AV, Weisenseel P, Flaig MJ, Ruzicka T, Prinz JC. Photoallergic Erythroderma due to Doxycycline Therapy of Erythema Chronicum Migrans. Acta Dermato-Venereologica. 2011; 92: 734-6 14. Encarnacio LA, Versoza MC. Contact Allergy Presenting as Erythroderma. Dermatitis. 2006; 17: 45-7 15. Makariqu S. Bassioukas K. Photoallergic contact dermatitis. 16. Irby CE, yentzer BA, Vallejos QM. Et al. The prevalence and possible causes of contact dermatitis in farmworkers. International Journal of Dermatology. 2009; 46: 1166-70 | id_ID |
dc.description.abstract | Dermatitis eksfoliatifa (DE) adalah kelainan pada kulit dengan eritem dan skuama melebihi 90% luas permukaan tubuhPenegakan diagnosis DE relatif mudah, namun penegakan penyebab yang mendasari sangat sulit. Pada laporan kasus ini akan dilaporkan satu kasus DE dengan penekanan pada penegakan diagnosis kausatif.Laki-laki, 64 tahun, petani, datang dengan gatal, kulit bersisik hampir seluruh tubuh sejak 5 bulan.Keluhan makin berat dan meluas ke seluruh tubuh.Saat musim tanam sawah sering di semprot dengan pestisida.Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, compos mentis.Pemeriksaan tanda vital TD = 140/80 , nadi 90 x/menit, dan respirasi 16 kali/menit. Status dermatologi pada regio generalisata tampak patch eritem minimal sebagian hiperpigmentasi dengan skuama putih tipis diatasnya dimana pada regio wajah, kedua lengan, leher dan kaki tampak plakat hiperpigmentasi dengan likenifikasi dan skuama putih tipis.Hasil pemeriksaan histopatologis adalah spongiotik dermatitis.Pasien diterapi dengan metil prednisolon, cetirizine, Urea 10% dan betametason valerat. Pasien di edukasi untuk diet tinggi protein dan menghindari kontak langsung dengan pestisida atau tanaman yang disemprot dengan pestisida dan melindungi diri dari sinar matahari saat bertani dengan cara memakai pakaian tertutup serta menggunakan topi pelindung.Dermatitis eksfoliativa diduga karena dermatitis foto kontak terhadap pestisida.Gambaran histopatologis membantu penegakan diagnosis etiologi dari dermatitis eksfoliatifa. Pasien diterapi dengan methyl prednisolon, cetirizin, CTM, urea 10% krim dan betmetason valerat dengan hasil baik. | id_ID |