Dermatitis Eksfoliatifa diduga Karena Dermatitis Foto Kontak Alergi terhadap Pestisida pada Buruh Tani
Abstract
Latar Belakang dan tujuan : Dermatitis eksfoliatifa (DE) adalah kelainan pada kulit dengan eritem dan skuama melebihi 90% luas permukaan tubuh Penegakan diagnosis DE relatif mudah, namun penegakan penyebab yang mendasari sangat sulit. Pada laporan kasus ini akan dilaporkan satu kasus DE dengan penekanan pada penegakan diagnosis kausatif.
Kasus dan penanganan : Laki-laki, 64 tahun, petani, datang dengan gatal, kulit bersisik hampir seluruh tubuh sejak 5 bulan. Keluhan makin berat dan meluas ke seluruh tubuh. Saat musim tanam sawah sering di semprot dengan pestisida. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, compos mentis. Pemeriksaan tanda vital TD = 140/80 , nadi 90 x/menit, dan respirasi 16 kali/menit. Status dermatologi pada regio generalisata tampak patch eritem minimal sebagian hiperpigmentasi dengan skuama putih tipis diatasnya dimana pada regio wajah, kedua lengan, leher dan kaki tampak plakat hiperpigmentasi dengan likenifikasi dan skuama putih tipis. Hasil pemeriksaan histopatologis adalah spongiotik dermatitis. Pasien diterapi dengan metil prednisolon, cetirizine, Urea 10% dan betametason valerat. Pasien di edukasi untuk diet tinggi protein dan menghindari kontak langsung dengan pestisida atau tanaman yang disemprot dengan pestisida dan melindungi diri dari sinar matahari saat bertani dengan cara memakai pakaian tertutup serta menggunakan topi pelindung.
Kesimpulan : Dermatitis eksfoliativa diduga karena dermatitis foto kontak terhadap pestisida. Gambaran histopatologis membantu penegakan diagnosis etiologi dari dermatitis eksfoliatifa. Pasien diterapi dengan methyl prednisolon, cetirizin, CTM, urea 10% krim dan betmetason valerat dengan hasil baik.