Show simple item record

dc.contributor.authorMaulina, Oktalifa Hanna
dc.contributor.authorBowo, Sigit Arif
dc.date.accessioned2019-08-20T07:39:59Z
dc.date.available2019-08-20T07:39:59Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.citationFairclough, Norman. 1997. Critical Discourse Analysis: the Critical Study of Language. New York : Longman Group. Halliday, M.A.K. dan Ruqaiya Hasan. 1992. Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek-aspek Bahasa dalam Pandangan Semiotik. Diterjemahkan oleh: Asruddin Barori Tou. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Mulyana. 2005. Kajian Wacana (Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. Rohmadi, Muhammad dan Yakub Nasucha. 2010. Paragraf: Pengembangan dan Implementasi. Surakarta: Yuma Pustaka. Sumarlam, dkk. 2005. Analisis Wacana: Konsep Dasar, Analisis Wacana karya Sastra, Analisis Wacana Media Cetak, dan Analisis Wacana Media Elektronik. Surakarta: Pustaka Cakra. Sumarlam, dkk. 2010. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra. Tarigan, H. G. 1993. Pengajaran Wacana. Bandung: Penerbit Angkasa. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa.id_ID
dc.identifier.issn2621-1661
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11479
dc.description.abstractFenomena LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) di Indonesia sebenarnya bukanlah hal baru. Fenomena seperti ini sudah lama ada, tetapi para pelakunya belum berani mengungkapkan eksistensinya. Seiring perkembangan teknologi yang menyuguhkan berbagai sarana media sosial yang memudahkan penggunanya untuk melakukan komunikasi dan menunjukkan eksistensi. Hal tersebut dimanfaatkan oleh pelaku dan pendukung LGBT untuk menyuarakan keberadaan dan memperluas jaringannya. Pemberitaan mengenai keadaan tersebut menjadi tranding topic nasional baik di media sosial, media elektronik, maupun media massa. Beberapa media massa yang menyajikan berita LGBT yakni Kompas, Suara Merdeka, dan Jawa Pos. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan analisis mikrostruktural pada wacana pemberitaan fenomena LGBT pada koran harian Kompas, Suara Merdeka, dan Jawa Pos, (2) mendeskripsikan analisis makrostruktural pada wacana pemberitaan fenomena LGBT pada koran harian Kompas dan Jawa Pos. Analisis wacana pada penelitian ini menggunakan Critical Discourse Analyisis (CDA) karya Norman Fairlough. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumenter dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) pada tataran mikrostruktural terdapat satuan kohesi leksikal dan gramatikal yang membentuk kepaduan wacana. Kohensi leksikal meliputi repetisi, sinonimi, kolokasi, hiponimi, antonimi, dan ekuivalensi, sedangkan pada gramatikal rmeliputi referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi. (2) pada tataran makrostruktural teks yang dikaitkan dengan sosial-budaya menunjukkan bahwa wacana pemberitaan fenomena LGBT pada harian Kompas, Suara Merdeka, dan Jawa Pos mengarah pada bentuk penolakan, preventif, dan kuratif bagi masyarakat.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (SEMNAS KBSP) IV 2016id_ID
dc.titleAnalisis Wacana Fenomena LGBT pada Harian Kompas, Suara Merdeka dan Jawa Pos: Pendekatan Mikrostruktural dan Makrostrukturalid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record