Kuat Tekan dan Modulus Elastisitas Beton Beragregat Kasar Pellet Plastik Polypropylene
Abstract
Semakin hari kebutuhan manusia akan sarana dan prasarana semakin meningkat, demikian pula dengan kebutuhan akan material alternatif. Di sisi lain, dengan semakin majunya kehidupan manusia dan semakin banyaknya kebutuhan, maka jumlah limbah yang dihasilkannya juga semakin tinggi. Meskipun pemanfaatan limbah telah banyak dilakukan, baik untuk limbah organik maupun anorganik akan tetapi belum dapat meminimalkan jumlahnya. Salah satu penyebabnya adalah kesadaran lingkungan yang masih rendah. Di antara limbah yang butuh penanganan serius adalah limbah plastik karena membutuhkan waktu yang lama untuk terurai. Oleh karena ingin memberikan kontribusi pada penanganan limbah juga untuk memperoleh alternatif bahan bangunan, maka dilakukan penelitian tentang pemanfaatan limbah plastik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berat volume, kuat tekan, dan modulus elastisitas beton akibat penggunaan pellet plastik, serta klasifikasi beton berdasarkan berat volume dan kuat tekannya.
Bahan pencampur beton sama dengan yang umum digunakan, hanya volume agregat kasar digantikan sebagian/seluruhnya oleh pellet plastik. Pellet yang digunakan adalah limbah plastik jenis Polypropylene (PP) yang banyak di sekitar kita namun kurang dimanfaatkan. Plastik ini kemudian diproses hingga bentuknya menyerupai batu pecah. Kuat tekan rencana 20 MPa, variasi sampel berupa beton dengan kadar pellet 60%, 80%, dan 100% terhadap volume agregat kasar. Benda uji yang digunakan adalah silinder, dan umur pengujian pada umur 28 hari.
Hasil pengujian berat isi beton berturut-turut 1967 kg/m3, 1778 kg/m3, dan 1676 kg/m3, sedangkan kuat tekan yang dihasilkan berturut-turut 9,6 MPa, 8,9 MPa, dan 7,2 MPa. Modulus elastisitas beton yang diperoleh berturut-turut 15464 MPa, 13255 MPa, dan 10120 MPa. Data tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar pellet di dalam beton, maka berat volume, kuat tekan, dan modulus elastisitas beton semakin rendah.
Berdasarkan berat isinya, beton dengan kadar pellet 80% dan 100% digolongkan sebagai beton struktural ringan (SNI 03-3449-2003; Anonim, 2003), sedangkan menurut Tjokrodimuljo (2007), beton dengan kadar pellet 60%, 80%, dan 100% digolongkan sebagai beton ringan untuk struktur ringan. Hasil pengujian kuat tekan beton menunjukkan bahwa beton dengan kadar pellet 60%, 80%, dan 100% digolongkan sebagai beton ringan untuk konstruksi struktural ringan (SNI 03-3449-2003; Anonim, 2003), sedangkan Tjokrodimuljo (2007) menggolongkan beton dengan kadar pellet 60%, 80%, dan 100% sebagai beton sederhana untuk konstruksi non-struktur.