Kapasitas Dinding Panel Bertulangan Bambu dengan Bahan Tambah Serat Polyester, Fiber Glass dan Abu Batu Bara
View/ Open
Date
2013Author
Trinugroho, Suhendro
Hastiningsih, Farikhah
Metadata
Show full item recordAbstract
Dinding pracetak bukan merupakan struktural, yang dalam pemakaiannya diupayakan memiliki berat relatif ringan sehingga tidak memberikan beban yang berlebih bagi struktur bangunan. Dinding Panel adalah salah satu hasil dari perkembangan teknologi di bidang beton pra cetak, saat ini masih menggunakan baja sebagai salah satu elemen penyusunnya. Sedangkan baja dalam dinding panel ini memiliki kelemahan yaitu terbatas dan beban yang berat. Untuk mengatasi problem tersebut, sebagai alternatif pengganti baja dicoba penggunaan bambu sebagai tulangan yang mempunyai kekuatan tarik yang tinggi, murah serta banyak tersedia.
Penelitian yang dilakukan sekarang adalah mencari komposisi campuran mortar yang memiliki kuat tekan terbesar. Kemudian komposisi campuran mortar dengan kuat tekan terbesar dikombinasikan dengan beberapa variasi bahan tambah. Variasi yang dibuat antara lain mortar yang diberi bahan tambah abu terbang (fly ash) sisa pembakaran batu bara, mortar dengan bahan tambah abu terbang (fly ash) dan fiber glass serta mortar dengan bahan tambah abu terbang (fly ash) dan polyester. Prosentase bahan tambah abu terbang (fly ash) 12,5% terhadap berat semen, sedangkan fiber glass dan polyester adalah 0%, 3%, 6%, 9% terhadap berat semen. Dari beberapa variasi campuran mortar tersebut akan diteliti campuran mana yang terbaik untuk dibuat sebagai dinding panel. Setelah diperoleh campuran terbaik maka campuran mortar tersebut dikombinasikan dengan tulangan berupa bambu apus/ tali (Gigantochloa apus Kurtz) untuk dibuat dinding panel, yang bertujuan untuk meningkatkan kuat lentur dinding panel tersebut. Tulangan yang digunakan ada 2 variasi bentuk, yaitu berbentuk anyaman susun dan anyaman silang.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh komposisi campuran terbaik yaitu 1 semen : 5 pasir, dengan diperoleh kuat tekan rata-rata pada usia 28 hari sebesar 10,690 MPa. Setelah diberi berbagai macam variasi bahan tambah, diperoleh bahan tambah abu terbang (fly ash) 12,5% yang dapat meningkatkan kuat tekan mortar menjadi 11,532 MPa, pada usia 28 hari. Terjadi peningkatan kuat tekan sebesar 7,88% terhadap mortar murni. Kemudian dari mortar dengan bahan tambah fly ash 12,5% dan fiber glass 3% dikombinasikan dengan tulangan bambu untuk dibuat dinding panel. Dengan 2 macam variasi tulangan, yaitu anyaman susun dan anyaman silang. Dari pengujian diperoleh nilai kuat lentur rata-rata sebesar 638064,00 kg/m2 untuk dinding panel dengan bentuk tulangan anyam susun, dan 583722,00 kg/m2 untuk dinding panel dengan bentuk tulangan anyam silang.