dc.identifier.citation | Badan Pusat Statistik Kota Manado., (2011), “Manado Dalam Angka” Departemen Pekerjaan Umum., (1999), “Tata Cara Prediksi Polusi Udara Skala Mikro Akibat Lalu Lintas”, Penerbit Mediatama Saptakarya, Jakarta Khisty J. C. dan Lall, K. B., (2006), “Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi”, Erlangga, Jakarta Miro, F., (2002), “Perencanaan Transportasi”, Penerbit Erlangga, Surabaya Munawar, A., (2005), “Dasar-Dasar Teknik Transportasi”, Beta Offset, Yogyakarta Morlok, E., “(1991), “Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi”, Penerbit Erlangga, Surabaya Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2006 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama, Jakarta Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, Jakarta Ryadi, S., (1982), “Pencemaran Udara”, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya Wardhana, A. W., (2004), “Dampak Pencemaran Lingkungan”, Edisi Revisi, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta Widowati, W., Sastiono, A., Jusuf, R., (2008), “Efek Toksik Logam – Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran”, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta | id_ID |
dc.description.abstract | Indikator kemajuan suatu wilayah atau kota ditunjukkan oleh pembangunan yang terjadi pada kota
tersebut dengan berbagai aspek di dalamnya. Salah satu aspek yang dapat dijadikan parameter
pengukuran adalah di bidang transportasi. Di perkotaan, kemajuan ini dapat dilihat dengan
bertambahnya jumlah kendaraan yang lalu lalang di jalan-jalan perkotaan yang mengindikasikan
peningkatan ekonomi penduduk di kawasan tersebut yang dibarengi dengan tingginya aktivitas kerja
masyarakat, yang pada umumnya diakibatkan oleh bertambahnya populasi penduduk. Pertambahan
jumlah kendaraan sering tidak diimbangi dengan pembangunan jalan yang dilakukan, akibatnya
terjadi kemacetan terutama pada jam-jam sibuk. Dampak dari kemacetan ini menimbulkan
pencemaran udara, dimana jenis polutan yang paling banyak dihasilkan oleh buangan kendaraan
bermotor adalah CO. Tujuan penelitian ini adalah mengukur konsentrasi CO yang dihasilkan
kendaraan bermotor pada ruas jalan kemudian merumuskan strategi pengendalian pencemaran
udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor. Metode yang digunakan adalah metode survey dan
observasi lapangan; pemodelan polusi udara skala mikro digunakan untuk menganalisa data. Hasil
menunjukkan bahwa 80,22% - 92,00% persentasi gas CO di udara pada ruas jalan yang ditinjau
dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Perawatan dan pemeriksaan kendaraan bermotor, pemakaian
bahan bakar ramah lingkungan, pembatasan jumlah kendaraan, serta peningkatan kecepatan ratarata
kendaraan perlu dilakukan untuk mengendalikan pencemaran udara di kawasan ini. | id_ID |