dc.identifier.citation | Adinda, D., Novedha, G.M., 2018. Pemberdayaan Pertanian Modern Melalui Analisis Kebutuhan Irigasi Tanaman Tembakau Berbasis Aplikasi Cropwat 8.0 Studi Kasus: Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten. SEMNAS Geogr. 2018. Badan Pusat Statistik, n.d. Klaten Dalam Angka 2018. Fuadi, N.A., Purwanto, M.Y.J., Tarigan, S.D., 2016. Kajian kebutuhan air dan produktivitas air padi sawah dengan sistem pemberian air secara sri dan konvensional menggunakan irigasi pipa. J. Irig. 11, 23–32. Hidayat, A.K., Empung, E., 2017. Analisis Curah Hujan Efektif Dan Curah Hujan Dengan Berbagai Periode Ulang Untuk Wilayah Kota Tasikmalaya Dan Kabupaten Garut. J. Siliwangi Seri Sains Dan Teknol. 2. Manik, T.K., Rosadi, R.B., Karyanto, A., 2012. Evaluasi Metode Penman-Monteith Dalam Menduga Laju Evapotranspirasi Standar (ET0) di Dataran Rendah Propinsi Lampung, Indonesia. J. Keteknikan Pertan. 26. Prihatman, K., 2008. Tentang Budidaya Pertanian Padi (Oryza sativa L.). Jakarta. Priyonugroho, A., 2014. Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat Lawang). J. Civ. Environ. Eng. 2. Smith, M., Kivumbi, D., Heng, L.K., 2002. Use of the FAO CROPWAT model in deficit irrigation studies. Deficit Irrig. Pract. Setiawan, W., Rosadi, B., & Kadir, M.Z. (2014). Respon pertumbuhan dan hasil tiga varietas kedelai (Glicine max) pada beberapa fraksi penipisan air tanah tersedia. Jurnal Teknik Pertanian, 3(3), 245-252. | id_ID |
dc.description.abstract | Padi merupakan tanaman yang potensial, karena merupakan salah satu bahan makanan pokok
sebagian besar masyarakat indonesia. Trucuk merupakan salah satu dari 19 Kecamatan di Klaten
penghasil produksi padi, sebesar 20.883 ton produksi padi sawah atau menyumbang sekitar 5 %
dari total panen di Kabupaten Klaten. Irigasi sangat mempengaruhi dalam proses penanaman
padi sawah, saat musim kemarau petani kesulitan dalam mengolah sawah karena ketersediaan air
berkurang dan pada saat musim penghujan air melimpah dan terkadang menjadi run off, untuk itu
perlu adanya analisis mengenai ketersediaan air untuk kebutuhan padi sawah dan mengorganisir
jenis irigasi serta jadwal irigasi yang tepat supaya dapat memudahkan para petani. Perhitungan
analisis kebutuhan irigasi dapat dilakukan secara modern dengan sotware Cropwat 8.0. Cropwat
ini merupakan sebuah software komputer yang dikembangkan oleh FAO untuk perhitungan
kebutuhan air tanaman dan kebutuhan irigasi berdasarkan data tanah, iklim, dan tanaman yang
bertujuan untuk mempermudah dalam perencanaan dan manajemen sistem irigasi. Beberapa
studi sebelumnya diperoleh bahwa model Penmann-Monteith memberikan hasil pendugaan
yang lebih akurat sehingga FAO telah merekomendasikan penggunaannya untuk pendugaan
kebutuhan air untuk tanaman dan kebutuhan penjadwalan irigasi bagi tanaman. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis kebutuhan air, dan penentuan jadwal serta skema irigasi yang
tepat untuk tanaman padi sawah di Kecamatan Trucuk dengan menggunakan software Cropwat
8.0. Teknik pengolahan data kuantitatif menggunakan aplikasi cropwat 8.0. Metode analisis data
menggunakan deskripsi analisis berdasarkan hasil perhitungan Cropwat 8.0. hasil penelitian ini
adalah (1) Kebutuhan air (Etc) tanaman padi Trucuk Klaten sebesar 546 mm/dec sedangkan
curah hujan efektif sebesar 596 mm/dec. (2) Jadwal irigasi selama masa tanam padi sawah
kecamatan Trucuk dilakukan pada bulan September dan Oktober. (3) Skema Irigasi di Trucuk,
Klaten dilakukan disemua area sawah, kemudian besarnya air irigasi pada bulan September yaitu
sebesar 10,2 mm/hari , apabila satu bulan menjadi 306,6 mm/bulan. Irigasi bulan Oktober sebesar
1,1 mm/hari dan 33,0 mm/bulan. | id_ID |