Show simple item record

dc.contributor.authorBudi, Iwan Stia
dc.contributor.authorArdillah, Yustini
dc.contributor.authorRosyada, Amrina
dc.date.accessioned2019-11-07T05:53:51Z
dc.date.available2019-11-07T05:53:51Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.citationIndonesia, Kementerian Kesehatan Republik 2011. Pedoman nasional pengendalian tuberkulosis. Kemenkes RI. Jakarta. Infodatin 2015. Tuberculosis: Temukan Obati Sampai Sembuh. Jakarta: PUSADATIN. Kartasasmita, Cissy B 2016. Epidemiologi Tuberkulosis. Sari Pediatri, 11, 124-9. Kementerian Kesehatan RI 2014. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. WHO 2014. Global Tuberculosis Report 2013. Genewa: World Health Organization. WHO 2017. Global Tuberculosis Report 2016. Genewa: World Health Organisation. WHO, World Health Organization 2016. WHO treatment guidelines for drugresistant tuberculosis 2016 update.id_ID
dc.identifier.issn2656-5757
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11642
dc.description.abstractKasus Tuberculosis Multi Drug Resisten (TB MDR) menjadi tantangan di setiap negara dengan prevalensi TB yang tinggi, termasuk Indonesia. TB MDR sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk tidak disiplinnya meminum obat akibat lupa atau penolakan dari pasien. Penelitian ini berfokus pada tahapan awal perancangan prototype sistem informasi pendamping minum obat (PMO) pasien TB Paru yaitu analisis kebutuhan sistem. Tahapan dari analisis kebutuhan ini yaitu studi pendahuluan, studi literature, perumusan masalah, dan analisis kebutuhan sistem. Hasil dari penelitian ini berupa rincian analisis fungsional dan non fungsional dari sistem informasi PMO ini.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta 2018id_ID
dc.titleAnalisis Kebutuhan Sistem Informasi Pendamping Minum Obat (PMO) Pasien TB Paruid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record