Show simple item record

dc.contributor.authorTjhoe, Adi Kelvianto
dc.contributor.authorKemal, Christian
dc.date.accessioned2020-01-02T03:49:05Z
dc.date.available2020-01-02T03:49:05Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.citationHarahap, Aniek S., Suhariyuwanto, S.M. & Bambang. 2003. Kerajinan Eceng Gondok. Jawa Tengah : Proyek Pemberdayaan UPT dan Tenaga Kependidikan Luar Sekolah Jawa Tengah. Mulyono, Grace. (2010). Kajian ergonomi pada fasilitas duduk Universitas Kristen Petra Surabaya. Dimensi Interior, 8(1). 44-51. Mulyono, Grace. (2017). Ergonomi dalam Desain Interior. Paper presented at lecture for DI 4243 , Ergonomi , Universitas Kristen Petra. Napitupulu, N. (2009). Gambaran Penerapan Ergonomi. (pp. 5-22). Retrieved October September 17, 2017 from : http://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/126790-S-5669-Gambaran%20penerapan-Literatur.pdf Panero, J., Zelnik,Martin. (1979). Human Dimensions. USA : Whitney Library of Design. Puspitasari, N.B., Arvianto, A., Tauhida, D., Hendra, A. (2013). Stratefi Pengembangan Usaha Kerajinan Eceng Gondok sebagai Produk Unggulan Kabupaten Semarang Menggunakan Analisis Rantai Nilai. Jurnal J@TI UNDIP, 7(2). 113-122. doi: https://doi.org/10.12777/jati.7.2.113-122 Rachman, Fadly Fauzi. (2016, December 08). Bekraf dan BPS Luncurkan Data Statistik Ekonomi Kreatif 2016.DetikFinance. Retrieved November 27, 2017 from : https://finance.detik.com/berita-ekonomibisnis/ 3366011/bekraf-dan-bps-luncurkan-data-statistik-ekonomi-kreatif-2016 Wardani, Laksmi Kusuma. (2003). Evaluasi Ergonomi dalam Perancangan Desain. Dimensi Interior,1(1). 61-73 Widia, Edwin. (2013). Penerapan Eceng Gondok Pada Furnitur Rumah Tinggal. Rekajiva, 1(1). 1-12.id_ID
dc.identifier.issn2686-4274
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11713
dc.description.abstractEceng gondok adalah tanaman air yang hidup di rawa, sungai atau danau. Meskipun eceng gondok sering dianggap sebagai gulma, ternyata eceng gondok dapat diolah menjadi kerajinan tangan yang cantik seperti dompet, tas, sepatu, perabot, dll. Bahan baku yang mudah didapatkan, harga yang relatif murah dan pengerjaan yang mudah menjadi kelebihan dari eceng gondok. Di sisi lain, co-working space sedang berkembang pesat bersamaan dengan berkembangnya industri kreatif. Sebagai tempat bekerja, co-working space harus memenuhi syarat ergonomi dari segi alat, cara dan lingkungan sehingga dapat terjadi peningkatan produktivitas kerja. Tetapi berdasarkan hasil survei dan wawancara di Koridor, nama salah satu co-working space di Surabaya, didapati keluhan dari beberapa pengunjung terkait nyeri di badan karena beraktivitas duduk terlalu lama di sana. Kondisi ini membuktikan bahwa perabot di Koridor Co-Working Space masih belum ergonomis dan belum mendukung aktivitas kerja di sana. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merancangkan "EFO Chair” yaitu Eco Friendly Working Chair dari Eceng Gondok untuk fleksibilitas dan produktivitas para user di Koridor Co-Working Space. Untuk mengolah eceng gondok menjadi kursi harus dilalui beberapa tahap, bagian tangkai daun eceng gondok harus dibersihkan, dikeringkan selama 3 hari, lalu dipilin menjadi tali. Tahap selanjutnya adalah membuat rangka kursi dari bahan rotan. Setelah itu dilakukan proses penganyaman sesuai dengan desain “EFO Chair”. Untuk menguji kursi, akan dibandingkan kualitas kerja oleh salah satu pengguna Koridor Co-Working Space saat duduk di kursi Koridor yang lama dan setelah duduk di EFO Chair.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri XVIII 2019id_ID
dc.title"Eco Friendly Working Chair" EFO Chair untuk Fleksibilitas dan Produktivitasid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record