dc.identifier.citation | Budiningsih, E., & Jauhari , W.A., (2017), “Analisis Pengendalian Persediaan Spare part Mesin Produksi di PT. Prima Sejati Sejahtera dengan Metode Continuous Review System”. Universitas Sebelas Maret, Surakarta Harjanto, E., (2008), “Manajemen Operasi”, Edisi Ketiga, Raja Grasindo Persada, Jakarta Indrajit, R., dan Djokopranoto R., (2003), “Manajemen Persediaan”, PT. Grasindo, Jakarta Janari, D., Rahman, M,M., & Anugrah, A,R., (2016), “Analisis Pengendalian Persediaan Menggunakan Pendekatan Music 3D (Multi Unit Spares Inventory Control-Three Dimensional Approach) Pada Werhouse Di PT. Semen Indonesia (persero) Tbk Pabrik Tuban”, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta Nasution, A.H., (2006), “Manajemen Industri”. CV Andi Offset, Yogyakarta Nurmanita, M., (2015), “Pengendalian Persediaan Critical Spare Part dengan Menggunakan Pendekatan Continous Review System Pada UPT Balai Yasa Yogyakarta”, Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta Reksodiharjo, S., (2000), “Manajemen Strategi”, BPFE, Yogyakarta. Sujana, P, A., Damayanti, D, D & Astuti, D, M., (2014), “Usulan Perbaikan Alokasi Penyimpanan Barang dengan Metode Class Based Stroge Pada Gudang Bahan Baku 1 PT.SMA”, Universitas Telkom, Bandung | id_ID |
dc.description.abstract | PT. Bumitama Gunajaya Agro adalah Perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan dan pengolahan
buah kelapa sawit. Hasil produk dari perusahaan ini berupa Crude palm oil (CPO) dan inti buah kelapa
sawit (Karnel Palm Oil). Permasalahan yang terjadi adalah perusahaan melakukan pemesanan suku
cadang ketika terjadi kerusakan mesin produksi sehingga berdampak pada keterlambatan proses
produksi. Lead time pengadaan merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi ketersediaan suku
cadang. Pengelompokan jenis suku cadang berdasarkan variabel klasifikasi tertentu dapat
memudahkan manajemen persediaan dalam memperioritaskan suku cadang. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengklasifikasikan kekritisan suku cadang berdasarkan nilai penggunaan per tahun, lead time
pengadaan, pergerakan suku cadang berdasarkan average stay selama satu bulan, menentukan tingkat
kebutuhan jumlah suku cadang yang optimal dengan pendekatan Spare-part Requirement Nomograph
dan menentukan pengendalian suku cadang kritis dengan pendekatan Continuous Review System. Hasil
menunjukan bahwa klasifikasi ABC , SDE dan FSN menghasilkan katagori dengan tingkat kekritisan.
Berdasarkan pendekatan Spare-part Requirement Nomgraph jumlah kebutuhan suku cadang kritis
berbeda-beda mulai dari 9 sampai 79 unit. Berdasarkan hasil perhitungan Continuous Review System
jumlah pemesana optimal mulai dari 9 sampai 24 unit. Jumlah safety stock mulai dari 0 sampai 1 unit,
Reorder Point mulai dari 1 sampai 7 unit dan total cost berkisar pada 3.258.265,- sampai
308.019.208,- dalam satu tahun. | id_ID |