Analisis Kesesuaian Kecepatan dan Kondisi Geometrik Jalan pada Black Spot (Studi Kasus: Jl. A. Yani, Pabelan, Kartasura Km 6+700 - 7+900)
Abstract
Intensitas terjadinya kecelakaan di Indonesia tiap tahunnya meningkat, oleh karena itu pertimbangan
dalam keselamatan berlalu lintas merupakan satu indikator yang sangat penting. Salah satu lokasi
rawan kecelakan yaitu Jl. A. Yani Pabelan, Kartasura km 6+700- km 7+900. Faktor penyebab terjadinya
kecelakaan dapat dipengaruhi karena faktor kondisi geometrik jalan dan faktor pengguna jalan
khususnya kecepatan pengendara pada jalan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
kesesuaian kondisi geometrik jalan dan kecepatan pengguna pada jalan tersebut telah memenuhi
persyaratan peraturan yang ada atau tidak dengan membandingkan keadaan di lapangan.Metode
penelitian ini menggunakan jenis data primer yaitu pengambilan data waktu tempuh dilakukan pada
tanggal 24 April 2019 pada pukul 06.00-12.00 BBWI, data jarak pandang henti, dan nilai daerah bebas
samping, sedangkan data sekunder yang digunakan adalah dengan bantuan aplikasi Google earth yang
kemudian digambar menggunakan program auto cad. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
kecepatan rata- rata di lapangan sebesar 66 km/ jam lebih kecil dari kecepatan rencana menurut jalan
Arteri Kelas I yaitu 80 km/jam. Untuk parameter geometrik nilai lengkung horizontal diketahui nilai
jari- jari tikungan sebesar 900 m sedangkan pada ketentuan yang ada adalah 210 m, daerah bebas
samping selebar 3,6 m dan kemiringan tikungan sebesar 2,62 % sudah memenuhi ketentuan peraturan
yang ada sebesar 10 %. Namun, untuk nilai lebar jalan, lebar bahu dan lebar median pada lokasi
belum memenuhi persyaratan jalan ideal untuk Jalan Arteri Kelas I, serta untuk parameter jarak
pandang henti 99 m di lapangan kurang dari nilai jarak pandang henti secara teoritis yaitu 120 m,
sedangkan untuk jarak pandang mendahului yang diamati dikatakan aman karena analisis jarak
pandang mendahului hanya untuk digunakan tipe jalan 2 lajur 2 arah tanpa terbagi tetapi pada lokasi
penelitian adalah 4 lajur 2 arah terbagi. Dalam analisis juga dapat dibuktikan bahwa adanya
hubungan antara kecepatan dan jarak pandang karena semakin besar kecepatan maka jarak pandang
yang dibutuhkan juga semakin besar.