Pengaruh Laju Alir Udara pada Desulfurisasi Batubara dengan Model Flotasi dengan Menggunakan Gel Lidah Buaya
Abstract
Batubara merupakan batuan hidrokarbon padat yang terbentuk dari endapan organik, utamanya
adalah sisa-sisa tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen, serta terkena pengaruh tekanan dan panas
yang berlangsung sangat lama. Batubara di Indonesia mengandung sulfur pirit yang sangat tinggi.
Kadar sulfur yang sangat tinggi pada batubara dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan
kerusakan pada alat pembakaran. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar sulfur pada
batubara dengan metode flotasi dan menggunakan gel lidah buaya. Flotasi adalah proses pemisahan
padatan yang terjadi akibat perbedaan sifat permukaan dan berlangsung pada suatu sistem yang terdiri
dari tiga fasa yaitu fasa gas, cair dan padat, dan dengan bantuan surfaktan akan terjadi pemisahan
antara komponen hidrofobik dan komponen hidrofilik, dimana batubara yang awalnya bersifat
hidrofilik diubah menjadi hidrofobik dengan bantuan surfaktan agar sulfur didalamnya dapat terpisah.
Pada penelitian ini digunakan gel lidah buaya sebagai surfaktan karena memiliki kadar saponin yang
tinggi. Penambahan surfaktan menyebabkan komponen batubara yang kurang hidrofobik menjadi lebih
hidrofobik. Dari penelitian ini didapat, semakin besar laju alir udara maka sulfur yang terambil akan
semakin kecil, dan diperoleh laju alir optimum adalah sebesar 0,376 L/menit, yang mampu mengambil
sulfur sebesar 38,7776%.