dc.identifier.citation | Aerts, J., D.C. Major, M.J. Bowman, P. Dircke, dan M.A. Marfai (2009). Connecting Delta Cities: Coastal Cities, Flood Risk Management and Adaptation to Climate Change, VU University Press, Amsterdam. Anshoriy Ch., M.N. dan Z.A. Thoha (2005). Di Bawah Naungan Tanda-tanda, Soemadi M.W. dan M. Usman (Eds.), Berguru pada Jogja: Demokrasi dan Kearifan Kultural, Penerbit Kutub Yogyakarta dan SKH Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta. Bagus, L. (1996). Kamus Filsafat, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. BAKOSURTANAL (2006). Atlas Indonesia dari Angkasa, Penerbit BAKOSURTANAL, Cibinong. Basrowi dan Sukidin (2002). Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro, Penerbit Insan Cendekia, Surabaya. Berger, A.A. (2010). Pengantar Semiotika: Tanda-tanda dalam Kebudayaan Kontemporer, M.D. Satrianto (Terj.), M. Yahya (Ed.), Penerbit Tiara Wacana, Yogyakarta. Christopherson, R.W. (2005). Geosystems: an Introduction to Physical Geography, Pearson Education Ltd., Upper Saddle River. Cooke, R.U. dan J.C. Doornkamp (1994). Geomorphology in Environmental Management, Clarendon Press, Oxford. Daldjoeni, N. (1983). Pokok-pokok Klimatologi, Penerbit Alumni, Bandung. Endraswara, S. (2003). Falsafat Hidup Jawa, Penerbit Cakrawala, Tangerang. Hoed, B.H. (2011). Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, Penerbit Komunitas Bambu, Jakarta. Isworo L., B. (2011). Perubahan Iklim: Perlukah Menunggu Bencana Besar? Bencana Mengancam Indonesia, Penerbit Buku Kompas, Jakarta. Jhamtani, H., A. Wardana, dan K. Lisa (2009). Berubah atau Diubah: Lembar Fakta & Panduan tentang Pemanasan Global & Perubahan Iklim, INSISTPress, Yogyakarta. Kaelan (2009). Filsafat Bahasa: Semiotika dan Hermeneutika, Penerbit Paradigma, Yogyakarta. Keraf, A.S. (2010). Krisis dan Bencana Lingkungan Hidup Global, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Kuswahyono, I. (2008). Belajar tentang Kearifan Lokal Masyarakat Bunaken Manado dalam Manajemen Spasial dan Sumber Daya Alam bagi Solusi Pencegahan Bencana Alam, di dalam: R. Syafa’at, S. Bahar, I.N. Nurjaya, E. Susilo, dan I. Kuswahyono (Eds.), Negara, Masyarakat Adat, dan Kearifan Lokal, In-TRANS Publising, Malang. Kuswarno, E. (2009). Fenomenologi: Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitiannya, Penerbit Widya Padjadjaran, Bandung. Lubis, A.Y. dan D.G. Adian (2011). Pengantar Filsafat Ilmu Pengetahuan, Penerbit Koekoesan, Depok. Martinet, J. (2010). Semiologi: Kajian Teori Tanda Saussuran, antara Semiologi Komunikasi dan Semiologi Signifikansi, S.A. Herwinarko (Terj), A. Adlin (Ed.), Penerbit Jalasutra, Yogyakarta. Mudhofir, A. (2001). Kamus Istilah Filsafat dan Ilmu, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Nunn, P.D. (2004). Understanding and Adapting to Sea-level Change, di dalam: F. Harris (Ed.), Global Environmental Issues, John Wiley & Sons, Ltd., Chichester. Palmer, R.E. (2005). Hermeneutika: Teori Baru mengenai Interpretasi, Terj. M. Hery dan D. Muhammed, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Piliang, Y.A. (2010). Hipersemiotika, Penerbit Jalasutra, Yogyakarta. Poespoprodjo, W. (2004). Hermeneutika, Penerbit Pustaka Setia, Bandung. Radjiman (2000). Konsep Petangan Jawa, Penerbit Yayasan Pustaka Cakra, Surakarta. Siregar, L.G. (2005). Menyingkap Subjektivitas Fenomena, UI-Press, Jakarta. Sobur, A. (2009). Semiotika Komunikasi, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Sudharta, T.R., I.G.O Dhermawan, dan W.W. Winawan (1994). Kalender 301 tahun (Tahun 1800 s/d 2100), Penerbit Balai Pustaka, Jakarta. Sudibyakto (2011a). Gejala Penyimpangan Iklim, dalam: Manajemen Bencana di Indonesia ke Mana?, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Sudibyakto (2011b). Revitalisasi Pranata Mangsa, dalam: Manajemen Bencana di Indonesia ke Mana?, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Sukarsono (2009). Pengantar Ekologi Hewan: Konsep, Perilaku, Psikologi, dan Komunikasi, UMM Press, Malang. Sumaryono, E. (2007). Hermeneutik: Sebuah Metode Filsafat, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Sunarto (2008). Kecerdasan Tradisional untuk Kajian Kebencanaan dalam Perspektif Hermeneutika, Jurnal Kebencanaan Indonesia, Vol. 1, No. 5, November 2008, 323 – 334. Sunarto, Lies Rahayu W.F., D. Mardiatno, M.A. Marfai, dan Daryono. (2009). Strategi Pengurangan Risiko Multibencana melalui Mitigasi dan Adaptasi di Wilayah Provinsi DIY dan Jawa Tengah (Studi Kasus Zona Utara Pulau Jawa), Laporan Penelitian Hibah Strategis Nasional, LPPM – UGM, Yogyakarta. Susilo, E. (2008). Meningkatkan Daya Adaptasi Nelayan Tradisional, di dalam: R. Syafa’at, S. Bahar, I.N. Nurjaya, E. Susilo, dan I. Kuswahyono (Eds.), Negara, Masyarakat Adat, dan Kearifan Lokal, In-TRANS Publising, Malang. Strahler, A. dan A. Strahler (2003). Introducing Physical Geography, John Wiley & Sons, Inc., New York. Syafrudin, H.U. (2009). Paradigma Tafsir Tekstual dan Kontekstual: Usaha Memaknai Kembali Pesan Al-Qur’an, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Tuwo, A. (2011). Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut, Penerbit Brillian Internasional, Surabaya. Wesnawa, I.G.A. (2010). Dinamika Pemanfaatan Ruang Berbasis Kearifan Lokal di Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Forum Geografi. Vol. 24, No. 1, PP. 1-11. Wikipedia (2010). Fenologi, http://id.wikipedia.org/wiki/fenologi. Wisnubroto, S. (1999). Pengenalan Waktu Tradisional Pranata Mangsa dan Wariga Menurut Jabaran Meteorologi: Manfaatnya dalam Pertanian dan Sosial, Penerbit Mitra Gama Widya, Yogyakarta. Peraturan Perundang-undangan: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, LNRI Tahun 2007 Nomor 84, TLNRI Nomor 4739. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, LNRI Tahun 2009 Nomor 139, TLNRI Nomor 5058. | en_US |