Show simple item record

dc.contributor.authorPutra, Mohammad Akbar Hidayat
dc.contributor.authorPurnama, Herry
dc.date.accessioned2020-01-09T04:57:11Z
dc.date.available2020-01-09T04:57:11Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.citationBadger, P. C. (2002). Ethanol From Cellulose : A General Review. 17–21. Efendi, Z., & Harta, L. (2013). Kandungan Nutrisi Hasil Fermentasi Kulit Kopi (Studi Kasus Desa Air Meles Bawah Kecamatan Curup Timur). Fatriasari, W., Syafii, W., Wistara, N., Syamsu, K., & Prasetya, B. (2016). Lignin and Cellulose Changes of Betung Bamboo ( Dendrocalamus asper ) Pretreated Microwave Heating. 6(2), 186–195. Kinney, T. J., Masiello, C. A., Dugan, B., Hockaday, W. C., Dean, M. R., Zygourakis, K., & Barnes, R. T. (2012). Hydrologic properties of biochars produced at different temperatures. Biomass and Bioenergy, 41, 34–43. https://doi.org/10.1016/j.biombioe.2012.01.033 Martunis. (2012). Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Terhadap Kuantitas dan Kualitas Pati Kentang Varietas Granola. Jurnal Teknologi Dan Industri Pertanian Indonesia, 4(3), 26–30. Pastorova, I., Botto, R. E., & Arisz, P. W. (1994). Cellulose char structure : a combined analytical Py-GC-MS , F IR , and NMR study. 262, 27–47. Rutz, D., & Janssen, R. (2008). Biofuel Technology Handbook (2nd Vers.). Germany: WIP Renewable Energies. Saisa, & Syabriana, M. (2018). Produksi Bioetanol Dari Limbah Kulit Kopi Menggunakan Enzim Zymomonas Mobilis Dan Saccharomyces Cereviseae. Jurnal Serambi Engineering, 3(1), 271–278. https://doi.org/10.32672/jse.v3i1.356 Siswati, N. D., Yatim, M., & Hidayanto, R. (2010). Bioetanol dari limbah kulit kopi dengan proses fermentasi. Jurnal Hasil Riset, 1–4. Taherzadeh, M. J., & Karimi, K. (2015). Acid-Based Hydrolysis Processes for Ethanol From Lignocellulosic Materials: A Review. BioResources, 2(2007), 472–499. Widyotomo, S. (2013). Potensi dan Teknologi Diversifikasi Limbah Kopi Menjadi Produk Bermutu dan Bernilai Tambah. Review Penelitian Kopi Dan Kakao, 1(1), 63–80.id_ID
dc.identifier.issn2686-4274
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11753
dc.description.abstractKebutuhan energi saat ini hampir seluruhnya dipasok oleh bahan bakar fosil yang semakin menipis jumlahnya. Oleh karena itu perlu dikembangkan bahan bakar alternatif terbarukan dan ramah lingkungan, seperti bioetanol. Bioetanol merupakan alternatif bahan bakar yang berasal dari bahan alam terbarukan atau biomassa, salah satunya adalah kulit biji kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pengeringan pada saat perlakuan awal bahan baku kulit kopi dan perbandingan jumlah starter yang ditambahkan selama fermentasi pada proses pembuatan bioetanol. Pada proses pengeringan, variabel waktu yang digunakan adalah 2 dan 4 jam. Variabel rasio bahan baku/starter yang digunakan adalah 4, 8, dan 12% (v/v). Pada tahap hidrolisis, dilakukan dengan metode asam menggunakan HCl. Langkah selanjutnya adalah fermentasi dengan starter Zymomonas mobilis selama tujuh hari. Cairan hasil fermentasi kemudian dilakukan destilasi dua tahap, yaitu distilasi sederhana dan distilasi ekstraktif menggunakan pelarut dietilena glikol. Hasil destilasi dari fermentasi diuji kandungan etanolnya menggunakan gas chromatography (GC). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit kopi dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol melalui proses hidrolisis dan fermentasi, dengan kondisi terbaik pada waktu pengeringan bahan baku selama 2 jam dan perbandingan starter 8% dengan rendemen 21,37% dan kadar etanol mencapai 58,41%.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri XVIII 2019id_ID
dc.titlePengaruh Waktu Pengeringan dan Rasio Bahan Baku/Starter Zymomonas mobilis pada Pembuatan Bioetanol dari Limbah Kulit Kopi Robustaid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record