dc.identifier.citation | Adhim, M. F. (2006). Jika Pasangan Kita Tak Sempurna. Al-Insan , 62. Al-Istanbuli, M. M., & Abu Nashr, A. S. (2005). wanita teladan: Istri-Istri, Putri-Putri, dan Shahabat Wanita Rasulullah. Bandung: Irsyad Baitus Salam. Bhasin, K. (1996). Menggugat Patriarki: pengantar tentang Persoalan Dominasi terhadap Kaum Perempuan. Yogyakarta: Bentang. Crittenden, D. (2002). Wanita Salah Langkah: Menggugat Mitos-Mitos Kebebasan Wanita Modern. Bandung: Qanita. DeClair, J., & Gottman, J. (1997). Kiat-Kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia. Eriyanto. (2001). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS. Hassan, R. (1995). Setara di Hadapan Alloh: Isu Kesetaraaan Laki-Laki Perempuan dalam Tradisi Islam. Yogyakarta: Yayasan Prakarsa. Husaini, A. (2006). hermeneutika Feminis: Suatu Kajian Kritis. Al-Insan , 101. Kasiyan. (2008). Manipulasi dan Dehumanisasi Perempuan dalam Iklan. Yogyakarta: Ombak. Littlejohn, W. S. (1999). Theories of Human Communication. USA: Wadsworth. Nurudin. (2003). Komunikasi Massa. Malang: Cespur. Ramli, M. I. (2006). Ketidakjujuran Aktivis Gender: Kritik Buku “Wajah Baru Relasi Suami-Istri Telaah Kitab ‘Uqud al-Lujayn”. Al-Insan , 81. Syamsudin, A. (2001). Menyikapi Feminisme dan Isu Gender. Al-Insan , 95. Wadud, A. (2001). Qur’an Menurut Perempuan: Meluruskan Bias Gender dalam Tradisi Tafsir. Jakarta: Serambi. | en_US |
dc.description.abstract | Artikel ini ingin melihat bagaimana media mengonstruksikan peran perempuan dalam rumah tangga
serta nilai-nilai apa yang ditanamkan melalui teks. Khususnya pada majalah Mu’minah. Alasan mengapa
majalah inilah yang diteliti, karena personil meja redaksi yang dipunyai oleh majalah ini seluruhnya laki-laki.
Padahal, apa yang mereka bahas seluruhnya mengenai perempuan.
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini memakai paradigm analisis wacana yang dikembangkan
oleh Sara Mills (tokoh wacana feminis). Lewat metode ini teks-teks dalam majalah akan dianalisis melalui dua
elemen, yaitu: posisi subjek-objek dan posisi pembaca.
Terdapat dua kesimpulan yang diambil di sini. Pertama, dominasi laki-laki dalam keredaksian majalah
Mu’minah sangat berpengaruh pada wacana yang dihasilkan. Sebab, segala teks yang mengemukakan tentang
nilai-nilai perempuan dituliskan oleh laki-laki dari perspektif laki-laki pula. Kedua, akses perempuan dalam
majalah Mu’minah yang sangat minim, makin menguatkan wacana yang cenderung bias gender. Perempuan
tak diberi ruang gerak yang bebas dalam mendefinisikan nilai-nilai yang dianutnya. | en_US |