dc.description.abstract | Latar belakang: Stroke di Indonesia menjadi pembunuh nomor 1 di Asia tenggara dan stroke juga disebut sebagai the silent killer dan mengalami tanda-tanda stroke harus mendapatkan penanganan yang cepat, tepat, dan akurat sehingga dibutuhkan alat untuk menegakkan diagnose stroke. Recognition of Stroke In Emergency Room (ROSIER) merupakan alat yang dapat digunakan sebagai pengkajian pada pasien stroke, untuk mengurang tingkat keparahan pada pasien stroke. Tujuan: Mengaplikasikan hasil penelitian tentang metode tool ROSIER dalam penegakan diagnosa stroke akut di IGD di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Metode: ROSIER diterapkan pada 8 pasien yang datang ke IGD sesuai dengan kriteria pasien yang mengalami mati rasa atau lemah pada wajah, lengan kaki,atau satu sisi lainnya; pasien dengan kebingungan,kesulitan berbicara, gangguan penglihatan pada salah satu/kedua mata, pusing, kesulitan berjalan, kehilangan keseimbangan atau koordinasi, sakit kepala tanpa sebab yang diketahui; pasien yang tidak menmpunyai riwayat stroke. Penerapan hasil penelitian ini menggunakan metode one shoot. Hasil: Assessment tool ROSIER yang dilakukan pada 8 pasien menunjukkan hasil skor lebih dari 0, dari hasil tersebutdapat dikatakan pasien tersebut terdiagnosis stroke. Terdapat 3 pasien dengan skore 2, 3 pasien dengan skore 3 dan 2 pasien dengan skor 4. Hasil didapatkan bahwa ROSIER dianjurkan dalam menangani pasien stroke akut, dengan menilai 7 item yakni riwayat penurunan kesadaran dan kejang, tanda gangguan neurologis wajah, ekstremitas tangan maupun kaki, gangguan bicara, visual yang menurun.
Kesimpulan: Penerapan tool ROSIER yang diaplikasikan pada pasien stroke memberikan manfaat dapat mendiagnosa stroke. | id_ID |