dc.description.abstract | Latar Belakang : Pasien Gagal Ginjal Kronis (GGK) yang berada pada tahap Penyakit Ginjal Tahap Akhir (PGTA) harus menjalani terapi pengganti ginjal. Pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa yang mengalami kelebihan asupan cairan akan menimbulkan bengkak pada bagian tubuh karena ketidakmampuan ginjal mengeluarkan cairan. Kelebihan cairan dapat menurunkan kualitas hidup pasien karena akan timbulnya berbagai komplikasi seperti gangguan kardiovaskuler dan hipertensi intradialisis. Kelebihan cairan dapat terjadi karena intake cairan yang berlebihan akibat tidak dapat menahan rasa haus, rasa haus harus dimanajemen atau dikendalikan agar pasien mampu patuh pada diet pembatasan intake cairan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh menghisap es batu terhadap intensitas rasa haus pada pasien yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit PKU Aisyiyah Boyolali. Metode : Metode penelitian ini adalah case study dengan rancangan pre-post test design. Populasi target adalah semua penderita GGK yang menjalani terapi hemodialisa rutin di RS PKU Aisyiyah Boyolali. Sample penelitian diambil menggunakan teknik random sampling dimana sampel dipilih secara acak berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan oleh peneliti, sampel yang digunakan adalah 6 pasien, dengan menggunakan instrumen penelitian Visual Analogue Scale (VAS) untuk pengukuran skala intensitas rasa haus.
Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan rerata sebelum diberikan intervensi menghisap es batu menunjukkan nilai 9 (haus berat), sedangkan nilai rerata setelah diberikan intervensi menghisap es batu mengalami penurunan menjadi 5,5 (haus sedang). Berdasarkan nilai rerata sebelum dan sesudah diberikan intervensi menghisap es batu dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan intensitas rasa haus responden sebesar 3,5 (35%). | id_ID |