Show simple item record

dc.contributor.authorRizkiyana, Ria
dc.contributor.authorRuhaena, Lisnawati
dc.date.accessioned2020-03-04T06:51:34Z
dc.date.available2020-03-04T06:51:34Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.citationDhieni, Nurbiana. 2009. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Universitas Terbuka. Laely, K. (2013). Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Penerapan Media Kartu Gambar. Jurnal Pendidikan Usia Dini Vol. 7 Edisi 2. Lerner ,J., & Kline, F. (2006). Learning Disabilities and Related Disorder: Characteristics and Teaching Strategies. New York: Houghton Mifflin Co. Morrison, George S. (2012). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD) (Penerjemah: Suci Romadhona & Apri Widiastuti). Jakarta: PT INDEKS. Mulyani, S. A. (2013). Penerapan Strategi Multiple Games untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I Sd Negeri Penanggungan Malang. Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 1, 54-6. Nurjanah, M. (2014). Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan dengan Metode Abaca-Baca pada Anak Kesulitan Belajar Xdi Kelas 2 Sd Negeri 01 Alang Lawas. EJUPEKhu( Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus) Vol. 3 No. 3, 169-181. Menteri Pendidikan Nasional. (2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 tentan Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ruhaena, L. (2008). Pengaruh Metode Pembelajaran Jolly Phonics terhadap Kemampuan Baca-Tulis Permulaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris pada Anak Prasekolah. Jurnal Penelitian Humaniora, 9 (2), 192-206.id_ID
dc.identifier.isbn978-602-361-250-5
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11896
dc.description.abstractPermasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 SD MK. Hal tersebut ditunjukan dari keluhan dari guru kelas subjek yang menyebutkan bahwa subjek yang belum hafal huruf. Subjek mampu menyebutkan beberapa huruf saja, untuk huruf vokal subjek mampu mengurutkan tetapi selalu tertinggal untuk huruf e, jika huruf vokal diacak subjek masih kebingungan untuk membacanya. Selain itu, subjek sulit menyelesaikan soal cerita tertulis saat proses pembelajaran di kelas, selain belum hafal huruf, dalam menyalin tulisan di papan tulis subjek cenderung lambat sehingga tertinggal. Orang tua subjek juga mengeluhkan bahwa ketika di rumah subjek jarang sekali belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu subjek dalam meningkatkan kualitas belajar agar kemampuan membaca permulaannya meningkat. Kemampuan membaca permulaan subjek yang rendah ditangani dengan memberikan bimbingan belajar dengan metode abacabaca di mana subjek belajar membaca dan menulis. Selain itu, konseling behavioral diberikan kepada orang tua untuk mengidentifikasi dan menemukan alternatif solusi untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan subjek, serta mendukung berjalannya bimbingan belajar dalam jangka panjang. Hasil dari diberikannya bimbingan belajar ketika di rumah orangtua masih belum bisa mengkondisikan subjek untuk belajar secara di rumah. Subjek sudah belajar di rumah dengan kakaknya tetapi belum dapat secara rutin. Guru wali kelas subjek menyebutkan bahwa subjek sudah ada sedikit perubahan dengan mau menulis apa yang ditugaskan, tetapi masih sangat lambat pengerjaannya, sampai ganti jam pelajaran subjek baru selesai mengerjakan.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional Psikologi UMS 2018id_ID
dc.titleMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak dengan Bimbingan Belajarid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record