dc.identifier.citation | Aeni, A. N. 2014. “Pendidikan Karakter untuk Siswa SD dalam Perspektif Islam”. Mimbar Sekolah Dasar, 1(1), 51. Anderman E. M. dan T. B. Murdock. 2007. Psychology of Academic Cheating. London: Academic Press, Inc. Budiman, N. A. 2018. “Perilaku Kecurangan Akademik Mahasiswa: Dimensi Fraud Diamond dan Gone Theory”. Akuntabilitas, 11(1), 75-90. Dinas Pedidikan. 2015. “Pengertian dan Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar”. Diunduh dari http://disdik.bekasikab.go.id/berita-pengertian-dan-tujuan-pendidikan-di-sekolahdasar. html. Inggried. 2011. “Kronologi "Nyontek" Massal di SD Pesanggrahan”. Diakses pada tanggal 24 September 2018, dari kompas.com: file:///D:/jurnal%20kecurangan/Mendidik%20Perspektif%20Psikologi%20- %20Abdul%20Kadir%20Sahlan%20-%20Google%20Buku%20coding.html. Jahja, Y. 2015. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenadamedia Grup. Jess dan Gregory J. Feist. 2010. Teories of Personality. (terj.) oleh Smita Prathita Sjaputri. Jakarta: Salemba Hunamika. Kushartanti, A. (2009). “Perilaku Menyontek Ditinjau dari Kepercayaan Diri”. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 11(2), 40. Nizaar, M. 2018. “Perlaku Mencotek Sebagai Indikasi Gagalnya Efikasi Diri (Self efficacy Anak dalam Pembelajaran”. Jurnal Elementary, 1(1), 16-20. Pudjiastuti, E. 2012. “Hubungan “Self Efficacy” dengan Perilaku Mencontek Mahasiswa Psikologi”. MIMBAR, Jurnal Sosial dan Pembangunan, 28(1), 104. Riyanti, R. 2016. “Intensi Mencontek Ditinjau dari Theory of Planned Behavior”. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 3(2), 250-251. Rosidatun. 2018. Model Implementasi Pendidikan Karakter. Gresik: Caremedia Communication. Sarlito W. Sarwono dan Eko A. Meinarno. 2011. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Simkin, M. G. dan A. McLeod. 2010. “Why do College Students Cheat?” Journal of Business Ethics, 94, 441–453. Tristiana, V. D. 2018. “Hubungan Antara Self Esteem dengan Perilaku Mencontek pada Siswa Kelas IV dan V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”. Karya Ilmiah Mahasiswa Progdi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP, 1(2). vol 1 no 2 2016. Winrow, B. 2016. “Do Perceptions of The Utility of Ethics Affect Academic Cheating?”. Journal of Accounting Education, 37, 1-12. Zaini, M., A. Carolina dan A. R. Setiawan. 2015. “Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Gone Theory terhadap Academic Fraud (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Se- Madura)”. Simposium Nasional Akuntansi XVIII,6. | id_ID |
dc.description.abstract | Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang bertujuan mencetak generasi
berpengetahuan, berkepribadian, berakhlak mulia, serta berketerampilan hidup secara
mandiri. Fungsi sekolah menciptakan manusia yang berakhlak mulia dan bermoral. Tujuan
dan fungsi justru tercoreng akibat perilaku siswa yang sejak dini sudah melakukan
kecurangan pada jenjang SD. Siswa SD usia 11-13 tahun memahami perilaku salah-benar,
persaingan yang sehat, tidak bergantung pada teman maupun lingkungan, kepercayaan
kemampuan diri menyesesaikan tugas dan tanggung jawab, seperti saat ujian atau tes.
Kecurangan sebagai penyimpangan perilaku dalam setting akademik, guna mendapatkan
keuntungan, baik diri-sendiri maupun orang lain ataupun keduanya dengan tujuan
meningkatkan hasil akademik atau prestasi. Misal: mencontek, pekerjaan rumah, berbohong
melaporkan nilai kepada guru dan orangtua, tugas yang dikerjakan. Tujuan penelitian ini
untuk mengidentifikasi perilakun kecurangan akademik siswa SD. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Partisipan adalah siswa
SD kelas 6 dengan rentang usia 11-12 tahun sejumlah 58 siswa SD X Gonilan. Data dari
kuesioner terbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56% melakukan kecurangan saat
ujian, 40% nya curang saat menempuh ujian tengah semester. Bentuk kecurangannya adalah
kerjasama sebesar 88%. Pendamping belajar siswa di rumah orantua sebesar 48%, namun
yang terjadi siswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal, salah satunya karena kurang
pahamnya teerhadap soal yang disajikan guru. Terlihat kesulitan siswa sebesar 51% dan untuk
pemahaman soal sebesar 19%. | id_ID |