Show simple item record

dc.contributor.authorNingtias, Aulia Widya
dc.contributor.authorHastuti, Fitriana Dwi
dc.contributor.authorFitriyana, Nanda Resta
dc.contributor.authorRaihana, Permata Asfi
dc.date.accessioned2020-03-04T06:59:13Z
dc.date.available2020-03-04T06:59:13Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.citationAeni, A. N. 2014. “Pendidikan Karakter untuk Siswa SD dalam Perspektif Islam”. Mimbar Sekolah Dasar, 1(1), 51. Anderman E. M. dan T. B. Murdock. 2007. Psychology of Academic Cheating. London: Academic Press, Inc. Budiman, N. A. 2018. “Perilaku Kecurangan Akademik Mahasiswa: Dimensi Fraud Diamond dan Gone Theory”. Akuntabilitas, 11(1), 75-90. Dinas Pedidikan. 2015. “Pengertian dan Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar”. Diunduh dari http://disdik.bekasikab.go.id/berita-pengertian-dan-tujuan-pendidikan-di-sekolahdasar. html. Inggried. 2011. “Kronologi "Nyontek" Massal di SD Pesanggrahan”. Diakses pada tanggal 24 September 2018, dari kompas.com: file:///D:/jurnal%20kecurangan/Mendidik%20Perspektif%20Psikologi%20- %20Abdul%20Kadir%20Sahlan%20-%20Google%20Buku%20coding.html. Jahja, Y. 2015. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenadamedia Grup. Jess dan Gregory J. Feist. 2010. Teories of Personality. (terj.) oleh Smita Prathita Sjaputri. Jakarta: Salemba Hunamika. Kushartanti, A. (2009). “Perilaku Menyontek Ditinjau dari Kepercayaan Diri”. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 11(2), 40. Nizaar, M. 2018. “Perlaku Mencotek Sebagai Indikasi Gagalnya Efikasi Diri (Self efficacy Anak dalam Pembelajaran”. Jurnal Elementary, 1(1), 16-20. Pudjiastuti, E. 2012. “Hubungan “Self Efficacy” dengan Perilaku Mencontek Mahasiswa Psikologi”. MIMBAR, Jurnal Sosial dan Pembangunan, 28(1), 104. Riyanti, R. 2016. “Intensi Mencontek Ditinjau dari Theory of Planned Behavior”. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 3(2), 250-251. Rosidatun. 2018. Model Implementasi Pendidikan Karakter. Gresik: Caremedia Communication. Sarlito W. Sarwono dan Eko A. Meinarno. 2011. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Simkin, M. G. dan A. McLeod. 2010. “Why do College Students Cheat?” Journal of Business Ethics, 94, 441–453. Tristiana, V. D. 2018. “Hubungan Antara Self Esteem dengan Perilaku Mencontek pada Siswa Kelas IV dan V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”. Karya Ilmiah Mahasiswa Progdi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP, 1(2). vol 1 no 2 2016. Winrow, B. 2016. “Do Perceptions of The Utility of Ethics Affect Academic Cheating?”. Journal of Accounting Education, 37, 1-12. Zaini, M., A. Carolina dan A. R. Setiawan. 2015. “Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Gone Theory terhadap Academic Fraud (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Se- Madura)”. Simposium Nasional Akuntansi XVIII,6.id_ID
dc.identifier.isbn978-602-361-250-5
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11898
dc.description.abstractSekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang bertujuan mencetak generasi berpengetahuan, berkepribadian, berakhlak mulia, serta berketerampilan hidup secara mandiri. Fungsi sekolah menciptakan manusia yang berakhlak mulia dan bermoral. Tujuan dan fungsi justru tercoreng akibat perilaku siswa yang sejak dini sudah melakukan kecurangan pada jenjang SD. Siswa SD usia 11-13 tahun memahami perilaku salah-benar, persaingan yang sehat, tidak bergantung pada teman maupun lingkungan, kepercayaan kemampuan diri menyesesaikan tugas dan tanggung jawab, seperti saat ujian atau tes. Kecurangan sebagai penyimpangan perilaku dalam setting akademik, guna mendapatkan keuntungan, baik diri-sendiri maupun orang lain ataupun keduanya dengan tujuan meningkatkan hasil akademik atau prestasi. Misal: mencontek, pekerjaan rumah, berbohong melaporkan nilai kepada guru dan orangtua, tugas yang dikerjakan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi perilakun kecurangan akademik siswa SD. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Partisipan adalah siswa SD kelas 6 dengan rentang usia 11-12 tahun sejumlah 58 siswa SD X Gonilan. Data dari kuesioner terbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56% melakukan kecurangan saat ujian, 40% nya curang saat menempuh ujian tengah semester. Bentuk kecurangannya adalah kerjasama sebesar 88%. Pendamping belajar siswa di rumah orantua sebesar 48%, namun yang terjadi siswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal, salah satunya karena kurang pahamnya teerhadap soal yang disajikan guru. Terlihat kesulitan siswa sebesar 51% dan untuk pemahaman soal sebesar 19%.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional Psikologi UMS 2018id_ID
dc.titleIdentifikasi Perilaku Kecurangan Akademik pada Siswa Sekolah Dasar Kelas 6id_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record