Show simple item record

dc.contributor.authorAinnurriza, Ulfiana Savira
dc.contributor.authorSudaryanto, Agus
dc.date.accessioned2020-03-13T06:42:38Z
dc.date.available2020-03-13T06:42:38Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.citationAriani, A. P. (2016). Demam Berdarah Dengue (Nu Med). Yogyakarta. Astrini, R. (2012). Tutorial QuantumGIS Tingkat Dasar. Mataram. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2017). Profil kesehatan Profinsi Jawa Tengah Tahun 2017. 3511351(24), 1–112. Francisco, A. R. L. (2013). Gambaran Upaya Pencegahan Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) Pada Keluarga Di Desa Jati Kulon Kabupaten Kudus Tahun Elok. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 Kementrian Kesehatan RI. (2018). Penyakit Demam Berdarah di Indonesia Tahun 20178(pp. 1–2). pp. 1–2. Kaunang, W. P. J., & Ottay, R. I. (2015). Pemetaan Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue Dengan Geographic Information System Di Minahasa Selatan. Jurnal Kedokteran Komunitas Dan Tropik, 3(2). Ruliansyah, A. (2010). Perspektif Informasi Keruangan (Geospasial) dalam Melihat Fenomena Demam Berdarah Dengue. Aspirator: Journal of Vector Borne Diseases Studies, 2(1), 17–22. https://doi.org/10.22435/aspirator.v2i1.2939. Fallis, A. . (2013). Bab Ii Landasan Teori. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 Kusuma, A. P., & Sukendra, D. M. (2016). Analisis Spasial Kejadian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Kepadatan Penduduk. Unnes Journal of Public Health, 5(1), 48. https://doi.org/10.15294/ujph.v5i1.9703 Sulistyo, A. (2019). Kombinasi Teknologi Aplikasi GPS Mobile dan Pemetaan SIG dalam Sistem Pemantauan Demam Berdarah (DBD). Khazanah Informatika: Jurnal Ilmu Komputer Dan Informatika, 5(1), 6–14. https://doi.org/10.23917/khif.v5i1.713 Fitri, T. A., & Ferdiansyah, R. (2017). Aplikasi Pemetaan Penderita Gizi Buruk di Kota Pekanbaru menggunakan Quantum GIS. Digital Zone: Jurnal Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 8(2), 125–136. https://doi.org/10.31849/digitalzone.v8i2.638 Wirayoga, M. (2013). Dengue Dengan Iklim Di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Yuniarti, U. A., Sudarsono, B., & Wijaya, A. P. (2014). Aplikasi Sistem Informasi Geografis Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue Berbasis Web (Studi Kasus : Kabupaten Kudus). Jurnal Geodesi Undip, 3(3), 111–123. Chandra, E. (2019). Pengaruh faktor iklim, kepadatan penduduk dan angka bebas jentik (abj) terhadap kejadian demam berdarah. Jurnal Pembangunan Berkelanjutan, 1(1), 1–15. https://doi.org/https://doi.org/10.22437/jpb.v21i1.5101 Rheni Puspitasari, I. S. (2011). Analisis Spasial Kasus Demam Berdarah di Sukoharjo Jawa Tengah dengan Menggunakan Indeks Moran. Sulistyorini, E., Hadi, U. K., & Soviana, S. (2016). Entomology Factors to Existence of Larvae Aedes sp. in Case DBD Highest and Lowest in Bogor City. Jurnal MKMI, 12(3), 137–147. https://doi.org/10.30597/MKMI.V12I3.1071. Setyaningsih, W., & Setyawan, D. A. (2014). Pemodelan Sistem Informasi Geografis (SIG) pada distribusi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen. Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(2), 209–214. http://jurnal.poltekkes-solo.ac.id/index.php/Int/article/view/96 Livina, A., Rotty, L. W. A., & Panda, L. (2014). Hubungan Trombositopenia Dan Hematokrit Dengan Manifestasi Perdarahan Pada Penderita Demam Dengue Dan Demam Berdarah Dengue. E-CliniC, 2(1), 1–8. https://doi.org/10.35790/ecl.2.1.2014.3610 Ruliansyah, A., Ridwan, W., & Kusnandar, A. J. (2017). Analisis Spasial Sebaran Demam Berdarah Dengue di Kota Tasikmalaya Tahun 2011–2015. Fajriatin Wahyuningsih. (2014). Analisis Kejadian Demam BErdarah Dengue diwilayah Kerja Puskesmas Kota Bekasi Tahun 2011-2013. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25541/1/Fajriatin Wahyuningsih - fkik.pdfid_ID
dc.identifier.issn2715-615X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11917
dc.description.abstractLatar Belakang: Demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus tersebut ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang masuk pada pembuluh darah. Penyakit demam berdarah meningkat secara signifikan pada daerah tropis dan sub tropis yang dapat menyebabkan kesakitan serta kematian pada penderita. Dari data dinas kesehatan Sragen tahun 2017 jumlah kasus DBD terdapat 140 penderita, dan tahun 2018 terdapat 345 penderita DBD. Penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG) diharapkan mampu memberikan informasi gambaran persebaran DBD di Kabupaten Sragen dalam bentuk Peta. Metode: Jenis penelitian ini menggunkan menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan menggunakan aplikasi QuantumGIS 3.4 sebagai pengolah data dalam pembuatan peta. Data yang digunakan adalah data DBD dikabupaten Sragen taahun 2017-2019. Hasil: Kabupaten Sragen terdapat 20 kecamatan, dan dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang mengalami nilai kejadian DBD paling tinggi ada di kecamatan Sumberlawang.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2020id_ID
dc.titlePemantauan Penyakit Demam Berdarah Dengue dengan Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Sragen Periode 2017-2018id_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record