dc.description.abstract | Abses serebri merupakan infeksi intraserebral fokal yang diawali gejala serebritis yang terlokalisasi
dan berkembang menjadi sekumpulan pus yang dikelilingi oleh kapsul. Prevalensi abses serebri pada pasien
HIV/AIDS lebih tinggi. Diperkirakan mencapai 1 : 10.000 keseluruhan pasien di rumah sakit atau sekitar
1500-2500 kejadian pertahun. Pada tulisan ini, membahas kasus seorang laki-laki 26 tahun dengan keluhan
utama kejang secara tiba-tiba. Tipe kejang tonik-klonik dan berlangsung selama 15 menit. Selama periode
kejang pasien tidak sadar sampai dengan 1 jam setelah masuk rumah sakit. Kejang tidak diikuti dengan
demam, mual dan muntah. Hasil rapid test reaktif terhadap HIV/AIDS. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
adanya hemiparese kiri dan ptoasis mata kanan. Tekanan darah 130/90 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit,
pernafasan 20x/menit, suhu tubuh 37 derajat celcius. Pasien memiliki riwayat kejang 1 tahun yang lalu dan
post pengobatan tuberculosis paru selama 6 bulan. Dari hasil pemeriksaan CT-Scan pasien di diagnosis
edema cerebri dengan suspek abses serebri, maka itu disarankan untuk melakukan pemeriksaan MRI. Pasien
diberikan terapi berupa dexametason, citicolin, fenitoin, ceftriaxone dan diazepam. | id_ID |