Show simple item record

dc.contributor.authorSanjani, Rizal Dwi
dc.contributor.authorNurkusumasari, Nanda
dc.date.accessioned2020-07-01T13:43:10Z
dc.date.available2020-07-01T13:43:10Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.issn2721-2882
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12027
dc.description.abstractSindrom coroner akut adalah penurunan aliran darah di arteri koroner sehingga sebagian otot jantung tidak dapat berfungsi dengan baik atau mati. Namun pada 80% pasien dengan angina tak stabil dapat distabilkan dalam 48 jam setelah diberi terapi medikamentosa secara agresif. Seorang pria, usia 65 tahun dating ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dengan keluhan nyeri dada, rasa sakit seperti dipukul oleh beban berat menyebar ke punggungnya sejak 10 jam sebelum masuk rumah sakit, lebih memberatkan dalam 4 terakhir. Pasien juga mengeluh tentang sesak dada, sakit di ulu hati dan disertai keringat dingin. Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa kondisi umum pasien tampak lemah dan kesadaran terhadap kompos mentis. laboratorium darah rutin memperoleh eritrosit 3,99 (3,80-5,20), neutrofil 71,8, limfosit 23,0, mcv 101,6, mpv 8,7. Laboratorium kimia klinis menghasilkan hs troponin 236,7, SGOT 48.id_ID
dc.publisherProceeding Book Call for Paper Thalamus: Medical Research For Better Healthid_ID
dc.titleSINDROM KORONER AKUTid_ID
dc.title.alternativeAcute Coronary Syndromeid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record