dc.identifier.citation | Bina Marga, 2010. Spesifikasi Umum. PUPR Dirjen Bina Marga 2010. Craus, J., Ishai, I., and Sides, A., 1981. Durability of Bituminous Paving Mixture as Related to Filler Type and Properties. Proceeding of the Association of Asphalt Paving Technologies Vol 50. Ginting, A., 2014. Pengaruh Perbandingan Agregat Halus Dengan Agregat Kasar Terhadap Workability dan Kuat Tekan Beton. Jurnal Teknik ISSN 2088-3676, vol 4 no 1, Yogyakarta. Hamedi GH, Moghadas NF. 2016. Use of aggregate nanocoating to decrease moisture damage of hot mix asphalt. Road Materials and Pavement Design.Vol. 17 No. 1, pp. 32–51. Lee Dah-yin. 1964. The Effect of Filler on Asphalt Cement Mastics. Engineering Research Institute. IOWA State University Ames. Lee Dah-yin. 1969. Durability and Durability Tests for Paving Asphalts. Engineering Research Institute. IOWA State University Ames. Muammar R, Saleh SM, Yunus Y. 2018. Durabilitas campuran laston lapis aus (AC-WC) di substitusi limbah low density polyethylene (LDPE) dengan cara kering terhadap rendaman kotoran sapi. Jurnal Teknik Sipil. Vol 1 (689–700) Putrowijoyo, R. 2006. Kajian Laboratorium Sifat Marshall dan Durabilitas Asphalt Concrete- Wearing Course (AC-WC) dengan Membandingkan Penggunaan Portland cement dan Abu Batu sebagai Filler”. Tesis. Semarang : Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro. Riyanto, A. dan Wahyono, T., 2015. “Pengaruh Penambahan Filler Semen dan Lama Perendaman terhadap Sifat Durabilitas dan Nilai Struktural Split Mastic Asphalt (SMA)”. Simposium Nasional Teknologi Terapan. Surakarta : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sanusi. 2012. “Durabilitas Campuran Aspal Beton Menggunakan Filler Portland cement, Limbah Karbit, dan Limbah Batubara”. Tesis. Semarang : Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Scholz, T.V. and Brown, S.F., 1996. Rheological Characteristics of Bitumen in Contact with Mineral Aggregate. In Asphalts Paving Technology. Vol 65. Sitanggang, H.B.S., 2014. Penggunaan Filler Portland cement pada AC-WC Halus Spesifikasi Jalan Bina Marga 2010. Tugas Akhir. Bandung : Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia. Sugiarso, A.R. 2019. Perbandingan Tingkat Durabilitas Campuran Asphalt Concerete (AC) dan Hot Rolled Sheet (HRS). Tugas Akhir. Surakarta : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sukirman, S., 2003. Perkerasan Lentur Jalan Raya. vii, 246 hal, Bandung Nova. Suroso, T.W., 2004, Pengaruh Penambahan Plastik Cara Basah dan Cara Kering Terhadap Kinerja Campuran Beraspal, Puslitbang Jalan dan Jembatan. Suroso TW. 2009. Pengaruh penambahan plastik LDPE (Low Density Polyethilen) dengan cara basah dan cara kering terhadap kinerja campuran beraspal. Jurnal Jalan dan Jembatan. Volume 26 No.2 (1–16), Agustus 2009. Ullitdz, 1987. Pavement analysis. ISBN 0444428178, 9780444428172, Elsevier 1987. Widodo, S., 2006. Pengaruh Gradasi Agregat Terhadap Workabilitas Campuran Aspal Panas. Jurnal eco REKAYASA, Vol. 2, No. 1, Maret 2006, UMS, Surakarta. Yamin, A. dan Herman, 2005. Pengaruh Lingkungan Tropis Indonesia Pada Penuaan Aspal dan Modulus Kekakuan Resilien Campuran Beraspal. Jurnal Transportasi Vol. 5 No. 2. 2005. Zoorob SE dan Suparma LB. 2000. Laboratory Design and Investigation of Proportion of Bituminous Composite Containing Waste Recycled Plastic Aggregate Replacement. CIB Symposiumon Construction and Enviroment Theory into Practice. Sao Paulo (BR): CIB. | id_ID |
dc.description.abstract | Campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) adalah campuran beraspal bergradasi
rapat yang digunakan untuk lapis aus, yaitu lapis perkerasan jalan paling atas yang langsung
bersentuhan dengan roda kendaraan dan udara. Oleh karenanya campuran AC-WC harus
memiliki nilai stabilitas dan durabilitas yang baik. Bahan Portland cement (PC) sering
digunakan untuk meningkatkan kinerja campuran beraspal baik stabilitas ataupun
durabilitasnya. Problem yang dihadapi adalah bahwa cara kerja PC dalam meningkatkan
campuran belum diketahui sepenuhnya. Penelitian ini ditujukan untuk memecahkan problem
tersebut. Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan uji laboratorium. Campuran ACWC
menggunakan bahan PC diaduk dengan dua cara yaitu pencampuran kering (PK) dan
basah (PB). Kemudian benda uji kedua campuran tersebut diuji Marshall dan durabilitas.
Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa order pencampuran berpengaruh terhadap
kinerja campuran. Sistem pencampuran basah (PB) memiliki nilai stabilitas, ketahanan
terhadap deformasi, kekakuan, dan durabilitas yang lebih baik bila dibanding dengan sistem
pencampuran kering (PK). Pada campuran PB, bahan PC berikatan dengan aspal, menjadikan
aspal lebih keras, sehingga kinerja campuran meningkat. Karena PC diikat oleh aspal maka
workabilitas campuran tidak terganggu sehingga menghasilkan campuran lebih padat, rongga
udara kecil, rongga antar butir agregat bertambah yang diisi oleh aspal, sehingga durabilitas
campuran meningkat. | id_ID |