dc.identifier.citation | ASTM, 1981. Annual Book of ASTM, Philadelphia, USA. Das, B.M.1995. Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis), Penerbit Erlangga, Jakarta. Hardiyatmo, H.C. 2002. Mekanika Tanah I, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Listyawan, AB, dkk., 2017. Mekanika Tanah dan Rekayasa Pondasi, Muhammadiyah University Press, Surakarta Merdhiyanto, P. 2015. “Sand-Lime Column Stabilization On The Consolidation Of Soft Clay Soil”.Tugas Akhir S1 Teknik Sipil.Surakarta: Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rini, R. E. 2015. “Perbandingan Konsolidasi Tanah Lempung Lunak Yang Distabilisasi Dengan Kolom Campuran Pasir Kapur dan Kolom Pasir di atas Kapur”.Tugas Akhir S1 Teknik Sipil.Surakarta: Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dani, D. R. 2018. Analisis Konsolidasi Tanah Lempung Lunak Dengan Limbah Beton Sebagai Drainase Vertikal, Tugas Akhir, S1 Teknik Sipil.Surakarta: Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Erlambang, D. P. P. 2018. “Analisis Konsolidasi dan Penurunan Tanah Lempung Dengan Kolom Serbuk Bata Merah”.Tugas Akhir S1 Teknik Sipil.Surakarta: Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta. | id_ID |
dc.description.abstract | Tanah lempung lunak mempunyai sifat kohesif, plastis, mempunyai daya dukung yang rendah,
dan konsolidasinya sangat lambat. Salah satu metode perbaikan tanah yaitu menggunakan
drainase vertikal dengan tujuan mempercepat laju konsolidasi sehingga pembangunan dapat
dilaksanakan secepat mungkin. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan drainase vertikal
berbahan pecahan beton yang disusun dengan pola bujur sangkar dan pola segitiga.
Pengambilan sampel dilakukan di tengah empat kolom dan dua kolom pada pola bujur sangkar
sedangkan pada pola segitiga variasi pengambilan sampel di tengah tiga kolom dan dua kolom,
kemudian dilakukan pengujian konsolidasi. Uji fisis menunjukkan tanah di lokasi penelitian
menurut AASHTO termasuk kelompok tanah A-7-6 dan menurut USCS termasuk tanah CH. Pada
pola bujur sangkar sampel di tengah empat kolom didapatkan nilai Cv sebesar 0,000210 cm²/s;
nilai Cc sebesar 0,593; nilai Sc sebesar 0,195 dan pada sampel di antara dua kolom didapatkan
nilai Cv sebesar 0,000173 cm²/s; nilai Cc sebesar 0,640; dan nilai Sc sebesar 0,220. Pada pola
segitiga sampel di tengah tiga kolom didapatkan nilai Cv sebesar 0,000141 cm²/s; nilai Cc
sebesar 0,663; nilai Sc sebesar 0,243 dan pada sampel di antara dua kolom didapatkan nilai Cv
sebesar 0,000118 cm²/s; nilai Cc sebesar 0,683; dan nilai Sc sebesar 0,254. Sehingga kolom
pecahan beton dengan pola bujur sangkar lebih efisien sebagai drainase vertikal. | id_ID |