dc.identifier.citation | Depdiknas. (2006). Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas. Farida, N. (2015). Analisis Kesalahan Siswa SMP Kelas VIII dalam Menyelesaikan Masalah Soal Cerita Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro, 4(2), 42-52. Gais, Z. & Afriansyah, E.A. (2017). Analisis Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Higher Order Thinking Skill ditinjau dari Kemampuan Awal Matematis Siswa. Mosharafa, 6(2), 255-266. Gunawan, I. (2017). Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Praktik). Jakarta: Bumi Aksara. Haryati, T., Suyitno, A., & Junaedi, I. (2016). Analisis Kesalahan Siswa SMP Kelas VII dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pemecahan Masalah Berdasarkan Prosedur Newman. Unnes Journal Of Mathematics Educatin. 5(1). Krathwol, D. R. (2002). A Revisionof Blooms’staxonomy: An Overview. http://www.unco.edu/cetl/sir/statingoutcome/documents/Krathwohl.pdf (diakses tanggal 10 Juli 2019). Kusaeri, Hamdani, A. S., & Suprananto. (2019). Student Readiness and Challenge in Completing Higher Order Thinking Skill Test Type for Mathematics. Journal of Mathematics Education, 8(1), 75-86. Newman, M. A. (1977). An Analysis of Sixth-grade Pupils' Error on Written Task. Victorian Institute for Educational Reserarch Bulletin, 39:31-43. Newman, M.A. (1983). Strategies for diagnosis and remediation . Sydney: Harcout, Brace Jovanovich. Nuragni, Widhia Tri (2018) Analisis Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Tipe Higher Order Thinking Skills Pada Pokok Bahasan Pola Bilangan di Kalangan Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019. Skripsi thesis, Sanata Dharma University. Puspendik (2019). Penguasaan Materi Ujian Nasional. https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/#2019!smp!daya_serap!99&99&999!T&03&T&T&1&unbk!1!&. Santoso, D. A., Farid A., & Ulum, B. (2017). Error Analysis of Students Working About Word Problem of Linear Program With NEA Procedure. Journal of Physic Conference Series. Sari, M. Y. & Valentino, E. (2016). An Analysis of Students Error In Solving PISA 2012 And Its Scaffolding. Journal of Research and Advances in Mathematics Education.1(2), 90-98. Sudiono, E. (2017). Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika, 5(3), 295-302. Sutama. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Kuntitaif, kualtatif, PTK, dan R&D. Kartasura: Fairiz Media. Suyitno, A. &. (2015). Learning Therapy for Students in Mathematics Communication Correctly Based-on Application of Newman Prosedure (A case of Indonesian Student). International Journal of Education and Research, 3(1), 529-538. Widodo, A.N.A., Sujadi, I., & Mardiyana. (2017). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Kesebangunan Berdasarkan Prosedur Newman Ditinjau Dari Kemampuan Spasial. Journal of Mathematics and Mathematics Education.7(1), 13-20. Zakaria, E., Ibrahim, & Maat, S. M. (2010). Analysis of Students’ Error in Learning of Quadratic Equations. International Education Studies, 3(3), 105. http://dx.doi.org/10.5539/ies.v3n3p105 | id_ID |
dc.description.abstract | Perkembangan jaman menuntut peserta didik untuk memiliki kemampuan berpikir tingat tinggi. Dalam pembelajaran matematika, soal-soal yang menuntut Higher Order Thinking Skills (HOTS) semakin diintegrasikan dalam kurikulum sekolah. Faktanya, hasil peserta didik dalam menyelesaikan soal HOTS belum memuaskan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal HOTS berdasarkan Newman’s Error Analysis dan faktor penyebab kesalahan tersebut, khususnya peserta didik dengan kemampuan tinggi. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII A SMP Negeri 19 Surakarta dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik pengambilan data terdiri atas metode tes HOTS dan wawancara. Teknik analisis data kualitatif menggunakan tahapan pengumpulan data, mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, peserta didik dengan kategori tinggi melakukan tiga kesalahan, yakni: 1) kesalahan tipe transformasi karena peserta didik hanya terpaku dengan rumus yang diberikan guru; 2) kesalahan pada keterampilan proses karena peserta didik melakukan kesalahan pada tahap sebelumnya yakni tahap transformasi, sehingga pada tahap ini yaitu keterampilan proses peserta didik juga melakukan kesalahan; 3) kesalahan tahap penulisan kesimpulan (encoding) karena peserta didik tidak mampu menuliskan jawaban akhir dengan tepat. | id_ID |