dc.identifier.citation | Beumer, B.J.M., Alih Bahasa : B, S., Anwir, 1994, Ilmu Bahan Logam, Jilid II, cetakan Ke-2, PT. Bhratara, Jakarta. Dieter, G. E., 1990, Metalurgi Mekanik, Jilid I, Edisi Ke-3, Terjemahan : Sriatie Djaprie, PT. Erlangga, Jakarta. Purwanto, D., 2004, Pengujian Sifat Fisis dan Mekanis Velg Racing Alumimium Sebelum dan Sesudah di Aging, Tugas Akhir S-1, Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarata. Putro, T. H., 2005, Studi Pengecoran Aluminium Silikon (Al+Si) Dengan Cetakan Logam Berpendingin Air dan Udara,Tugas Akhir S-1, Teknik Mesin, Institut Sains dan Teknologi Akprind, Yogyakarta. Suharto., 1995, Teori Bahan dan Pengaturan Teknik, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Surdia, T., Chijiwa, K., 2000, Teknik Pengecoran Logam, Cetakan Ke-8, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Surdia, T., Saito, S., 1985, Pengetahuan Bahan Teknik, Cetakan Ke-3, PT. Padnya Paramita, Jakarta. Van Vlack, L., H., 1992, Ilmu dan Teknologi Bahan, Edisi Ke-5, Terjemahan : Sriatie Djaprie, PT. Erlangga, Jakarta. Van Vlack, L., H., 2001, Elemen-elemen Ilmu dan Rekayasa Material, Edisi Ke-6, Terjemahan : Sriatie Djaprie, PT. Erlangga, Jakarta ------. 1998, Annual Book OF ASTM Standards. ------. 1972, Metals Hand Book Atlas Of Microstruktures of Industrial Alloy, Volume 7, Edisi Ke-8, Metals Park, Ohio. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis pada
aluminium paduan daur ulang yang dicetak dengan menggunakan cetakan logam
dan cetakan pasir. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah aluminium
paduan yang berasal dari daur ulang aluminium bekas, yang dilebur di dalam dapur
krusible tipe ciduk dan dicetak didalam cetakan logam dan cetakan pasir. Alat yang
digunakan dalam uji kekerasan, uji struktur mikro, dan uji komposisi kimia secara
berturut-turut adalah Vickers hardness tester, Olympus Metallurgycal Microscope,
Metal Scan Spectrometer. pengujian kekerasan menggunakan pengujian vickers
dengan standar ASTM E 92, pengujian struktur mikro menggunakan standar ASTM
E 3 dengan cara melihat spesimen dibawah mikroskop dan pengujian komposisi
kimia dilakukan dengan cara menembakkan gas argon kepermukaan spesimen,
sehingga hasilnya akan terbaca pada komputer. Spesimen I HV= 98,2 kgf/mm 2 ,
spesimen II HV =104,3 kgf/mm. Sedangkan pada aluminium (Al) paduan dengan
cetakan pasir diperoleh Spesimen I HV= 81,2 kgf/mm, spesimen II HV = 83 kgf/
mm. Pada uji komposisi kimia pada aluminium paduan dengan cetakan logam
didapat kandungan unsur-unsur utama yaitu Al = 85,96%, Si = 5.26%, Cu = 4,25%
dan Zn = 2,23%. Komposisi kimia pada aluminiu (Al) paduan dengan cetakan pasir
didapat kandungan unsur-unsur utama yaitu Al = 83,69 %, Si = 4,83 %, Cu = 7,44
% dan Zn = 2,01 %. Pada pengujian struktur mikro terlihat butiran fasa AlSi pada
aluminium paduan cetakan logam memiliki struktur butiran halus (kecil) dengan
bentuk memanjang serta jarak antar butirannya rapat. Hal ini menyebabkan hasil
coran dengan menggunakan cetakan logam memiliki tingkat kekerasan lebih baik. | en_US |