Show simple item record

dc.contributor.authorIlham, Mochammad
dc.contributor.authorIrawanto, Rony
dc.date.accessioned2020-12-08T03:58:32Z
dc.date.available2020-12-08T03:58:32Z
dc.date.issued2020-07
dc.identifier.citationEnvironmental Protection Agency. (2000). Introduction to Phytoremediation. National Risk Management Research Laboratory Office of Research and Development. U.S. Environmental Protection Agency. Ohio. Diakses dari https://www.semanticscholar.org/paper/Introduction-to-Phytoremediation- Oppelt/7d2eeb0241a8a996981e097d65afa6c82b4d33e7 Environmental Protection Agency. (2001). A Citizen’s Guide to Phytoremediation. Office of Solid Waste and Emergency Response - United States Environmental Protection Agency. Diakses dari https://www.birminghamal.gov/wp-content/uploads/2017/08/3_citizens-guide-to- phytoremediation.pdf Fardiaz, S. (1992). Polusi Air and Udara. Edisi ke-7. Yogyakarta: Kanisius. Haslam, S.M. (1997). River Pollution an Ecologycal Perspective. London: Belhaven Press. Hidayat, Syamsul; Yuzammi; Sri Hartini; dan Inggit Puji Astuti. (2004). Seri Koleksi Tanaman Air Kebun Raya Bogor Volume 1 No. 5. Bogor: PKT- Kebun Raya Bogor. Komives, Tamas & Gullner, Gabor. (2006). Dendroremediation: The Use of Trees in Cleaning up Polluted Soils. 10.1007/978-1-4020-4999-4_3. Lestarini, W., D. Narko dan A. Suprapto. 2012. An Alphabetical List of Plant Species Cultivated in Purwodadi Botanic Garden. Kebun Raya Purwodadi – LIPI : Pasuruan. Manggala P Putra, Yudha. (2017). KLHK: 75 Persen Air Sungai Indonesia Tercemar Berat. Diakses dari https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/09/28/owzx0t284-klhk-75-persen-air-sungai- indonesia-tercemar-berat. diakses 28 September 2017 Ndah, Njoh & Egbe, Andrew & Bechem, Eneke & Asaha, Stella & Yengo, Tata & Chia, Eugene & Ngaiwi, Mary. (2013). Ethnobotanical study of commonly used medicinal plants of the Takamanda Rainforest South West, Cameroon. African Journal of Plant Science. 7. 21-34. Nur, Fatmawati. (2013). Fitoremediasi Logam Berat Kadmium (Cd). Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi.1. 74-83. 10.24252/bio.v1i1.450. Prijono S, Laksamana MPS. (2016). Studi Laju Transpirasi Peltophorum dassyrachis dan Gliricidia sepium pada Sistem Budi Daya Tanaman Pagar Serta Pengaruhnya Terhadap Konduktivitas Hidrolik Tidak Jenuh. J-PAL 7(1): 15-24. S Prijono, MTS Laksmana. (2016). Studi Laju Transpirasi Peltophorum dassyrachis dan Gliricidia sepium Pada Sistem Budidaya Tanaman Pagar Serta Pengaruhnya Terhadap Konduktivitas Hidrolik Tidak Jenuh. Indonesian Journal of Environment and Sustainable Development. 7(2) : 15-24. S. Hermawati, E., Wiryanto. (2005). Fitoremediasi Limbah Detergen Menggunakan Kayu Apu (Pistia stratiotes L. ) dan Genjer (Limnocharis flava L). BioSMART. 7(2). pp. 115–124. Sasi, K., (2011, April). Phytoremediation – Aplications, Advantages and Limitations. Diakses dari https://www.biotecharticles.com/Applications-Article/Phytoremediation-Applications-Advantages- and-Limitations-785.html. diakses 01 April 2011 Tsao DT. (2003). Phytoremediation. Advance in Biochemical Engineering Biotechnology. Volume 78. Berlin Heidelberg: Springer.id_ID
dc.identifier.issn2685-8770
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12250
dc.description.abstractKebun Raya Purwodadi adalah lembaga konservasi tumbuhan ex-situ yang yang bertujuan untuk konservasi, penelitian, pendidikan, wisata dan jasa lingkungan.. Salah satu upaya pemanfaatan tumbuhan dalam solusi permasalahan lingkungan adalah dengan metode fitoremediasi. Pencemaran yang dihasilkan oleh kegiatan manusia seperti limbah cair domestik yang terbuang ke saluran atau perairan dapat dikurangi dan dipulihkan kualitasnya mengunakan tumbuhan air. Salah satu tumbuhan yang berpotensi adalah Acanthus montanus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal jenis Acanthus montanus dalam fitoremediasi limbah detergen. Penelitian dilakukan di Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi – LIPI pada 27 Desember 2019 s/d 7 Januari 2020. Metode penelitian berupa eksperimental, dengan 2 tahap yaitu RFT (Range Finding Test) dan Tahap Pelaksaan Fitoremediasi. Hal yang diamati berupa penurunan permukaan media air, penurunan pH medium, pengukuran suhu dan kelembaban udara serta perubahan morfologi tumbuhan. Hasil pengujian awal fitoremediasi dengan Acanthus monthanus mampu menurunkan level ketinggian permukaan air, menurunkan pH, dan terdapat perubahan morfologi pada tumbuhan seperti daun cenderung layu dan warna yang semula hijau menjadi kekuningan dan timbul bercak-bercak coklat kehitaman. Bagian batang yang awalnya tegak menjadi tidak tegak. Pada konsentrasi diatas 50 g/l tanaman mengalami kematian.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-5id_ID
dc.titleUji Awal Kemampuan Acanthus montanus sebagai Fitoremediasi Detergenid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record