| dc.identifier.citation | 1. Majawati ES. 2015. Kerentanan Vektor Demam Berdarah Dengue terhadap Insektisida Golongan Organofosfat. Parasitologi FK Ukrida, Jakarta 2. Ambarita LP, Taviv Y, Budiyanto A, Sitorus H, Pahlepi RI, Febriyanto. 2014. Tingkat Kerentanan Aedes aegypti (Linn.) terhadap Malation di Provinsi Sumatera Selatan. Buletin Penelitian Kesehatan. 2014;43(2):97-104. 3. Kesehatan, Indonesia R. 2017. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. 4. Dinkes Mamuju Utara. 2007. Profil Kesehatan Mamuju Utara Tahun 2007. 5. Joharina AS. 2014. Kepadatan Larva Nyamuk Vektor sebagai Indikator Penularan Demam Berdarah Dengue di Daerah Endemis di Jawa Timur Larvae Density as an Indicator of Dengue Haemorrhagic Fever Transmision in Endemic Area in East Java. 2014;8(2):33-40. 6. Maksud M, Udin Y, Mustafa H. 2015. Survei Jentik DBD di Tempat-tempat Umum ( TTU ) di Kecamatan Tanantovea , Kabupaten Donggala , Sulawesi Tengah Survey of Dengue Larval in Public Places in Tanantovea Sub-district , Donggala , Central Sulawesi. Jurnal Vektor Penyakit; 9(1):9-14. 7. Pradani FY, Fuadiyah MEA, Yuliasih Y.2008. Perilaku Masyarakat Dan Indeks Entomologi Vektor Demam Berdarah Dengue Di Kota Cimahi: Aspirator, Vol 2 No.1 37-44. 8. Ambarita LP, Sitorus H, Komaria RH. 2016. Habitat Aedes Pradewasa dan Indeks Entomologi di 11 Kabupaten / Kota Provinsi S umatera S elatan Aedes Pre-adults Habitats and Entomological Indices in 11 Regencies / Cities of South Sumatera Province. Balaba, Vol.12 No. 2 Desember 2016:111-120. 9. Maksud M, Mustafa H,et all. 2019. Aktifitas Penggunaan Insektisida Komersil oleh Masyarakat di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue d i Provinsi Sulawesi Barat Activities for The Use of Commercial Insecticides By Communities in West Sulawesi Province. Jurnal Vektor Penyakit Vol.13. No.1: 59-66. 10. Lutfiana M, Winarni T, Zulmiati, Novarizqi L. SURVEI JENTIK SEBAGAI DETEKSI DINI PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE ( DBD ) BERBASIS MASYARAKAT DAN BERKELANJUTAN. J Ilm Mhs. 2012;2(1):56-63. 11. Sukowati S. PENGGUNAAN METODE SURVEI PUPA UNTUK THE USING OF PUPAE SURVEY METHOD TO PREDICT TRANSMISSION RISK OF DENGUE. 2013:31-40. 12. Fuadzy H, Hendri J.2015. Indeks Entomoogi dan Kerentanan Larva Aedes aegypti Terhadap Temefos di Kelurahan Karsamenak Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Vektora J Vektor dan Reserv Penyakit. 2015;7(2):57-64. doi:68661 13. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Survei Entomologi Demam Berdarah Dengua Dan Kunci Identifikasi Nyamuk Aedes.; 2013. 14. Widjaja J. Survei Entomologi Aedes Spp Pra Dewasa Di Dusun Satu Kelurahan Minomartani Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Provinsi Yogyakarta. Aspirator. 2012;4(2):64-72. | id_ID |
| dc.description.abstract | Demam berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Provinsi Sulawesi Barat merupakan salah satu daerah endemis DBD. Kasus DBD di Sulawesi Barat berjumlah 52 kasus dengan Incidence Rate (IR) sebesar 7,78 per 100.000 penduduk. Studi ini merupakan bagian dari penelitian multicenter “Peta Kerentanan nyamuk Aedes aegypti di Indonesia Tahun 2015”. Studi ini bertujuan mengetahui gambaran indeks entomologi di Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat dengan desain potong lintang. Survei jentik dilakukan dengan metode single larva. Hasil studi menunjukkan HI 37,3%, CI 11,6%, BI 52,33, dan ABJ 62,7 %. Analisis resiko penularan dengue berdasarkan index jentik dengan nilai Densitiy figure HI> 1, CI >1; BI > 5. Hasil ini menjelaskan kepadatan jentik per rumah (house index) dan kepadatan jentik per kontainer (container index) berdasarkan Density Figure (DF) tergolong sedang. Angka bebas jentik (ABJ) hanya mencapai 62,7% masih di bawah standar program nasional yaitu kurang dari 95%. | id_ID |
