Pengaruh Model Pembelajaran Think Talk Write terhadap Writing Activity dan Kemampuan Analisis Peserta Didik Kelas XI MIPA SMA N 1 Gabus-Purwodadi pada Materi Sistem Ekskresi Manusia
Abstract
Penyampaian materi pada pembelajaran biologi masih didominasi dengan metode ceramah. Metode ceramah ini menyebabkan pola pikir peserta didik masih pada level yang rendah. Kemampuana analisis peserta didik menjadi kurang berkembang. Apabila tidak menemukan cara mengajar yang tepat dan menarik maka proses pembelajaran dan kemampuan analisis peserta didik tidak dapat dihasilkan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran think talk write (TTW) terhadap writing activity dan kemampuan analisis peserta didik kelas XI MIPA SMA N 1 Gabus-Purwodadi pada materi sistem ekskresi manusia. Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen semu atau quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI MIPA dengan jumlah 139 peserta didik. Sampel penelitian adalah XI MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA 3 sebagai kelas kontrol. Variabel penelitiannya adalah variabel independen (bebas) yaitu model pembelajaran think talk write (TTW) dan variabel dependen (terikat) yaitu writing activity dan kemampuan analisis. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan tes. Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan soal esai. Validasi instrument menggunakan validasi isi (Content Validity). Analisis datanya secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penggunaan model pembelajaran think talk write (TTW) berpengaruh terhadap writing activity peserta didik kelas XI MIPA SMA N 1 Gabus-Purwodadi pada materi sistem ekskresi manusia. Ditunjukkan dengan rata-rata keseluruhan persentase kelas eksperimen yaitu sebesar 87,79 % dengan kategori “sangat baik”. 2) Penggunaan model pembelajaran think talk write (TTW) berpengaruh terhadap kemampuan analisis peserta didik kelas XI MIPA SMA N 1 Gabus-Purwodadi pada materi sistem ekskresi manusia. Hal ini terbukti dari uji Mann-Whitney diperoleh nilai posttest Sig. 0,000. Karena nilai P < 0,005, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kemampuan analisis pada kelas kontrol dan eksperimen.