Show simple item record

dc.contributor.authorMardiana, Gadis Narulita
dc.contributor.authorSafitri, Cikra Ikhda Nur Hamidah
dc.date.accessioned2021-01-05T06:30:37Z
dc.date.available2021-01-05T06:30:37Z
dc.date.issued2020-07
dc.identifier.citationArifin,Z, Siti,K, Sari,R. 2018. Aktivitas Anti Jamur Ekstrak Etil Asetat Daun Mangga Bacang (Mangifera foetia L.) Terhadap Candida albicans secara In Vitro. Jurnal Cerebellum. Volume 4. Nomor 3. Fauziah,D,W, Galuh Kurnia Yamaesa. 2019. Formulasi Sampo Ekstrak Daun Mangga (Mangifera indica L.). Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 6 No. 1 ISSN P,2406-8071 E.2615-8566. Gharnita,YS, Lelyana, Sugiman. 2019. Kadar Hambat Minimum (KHM) Dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) Ekstrak Etanol daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) Terhadap Pertumbuhan Candida albicans. SONDE (Sound Of Dentistry) Vol.4 No. 1. Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Penerbit ITB. Bandung. Mahataranti,N, Ika,YA, Binar,A. 2012. Formulasi Shampo Antiketombe Ekstrak Etanol Seledri (Apium graveolens L.) Dan Aktivitasnya Terhadap Jamur Pityorosporum ovale. Jurnal Farmasi. Volume 9 Nomor 2. Malonda,M, Paulina, Gayatri. 2017. Formulasi Sediaan Sampo Antikombe Ekstrak Daun Pacar Air (Impatiens balsamina L.) Dan Uji Aktivitasnya Terhadap Jamur Candida albicans ATCC 10231 Secara In Vitro. Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT. Vol. 6 No.4 Mutiawati,Vivi Keumala. 2016. Pemeriksaan Mikrobiologi Pada Candida albicans. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. Volume 16 nomor 1. Nurhikma,E, Dewi,A, Selfyana,A. 2018. Formulasi Sampo Anti Ketombe Dari Ekstrak Kubis (Brassica oleracea Var. Capitata. L.) Kombinasi Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb).Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia. Vol 4 No 1. Octaviani,Melzi, Fadilla. 2018. Uji Aktivitas Antijamur Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Jamur Candida albicans. Jurnal Katalisator. Vol 3 No 2. ISSN: 2502- 0943. Sari,Dani Kartika, Adityo Wibowo. 2016. Perawatan Herbal Pada Rambut Rontok.Jurnal Majorit. Volume 5 Nomor 5. Sari,M, Cicik,S. 2014. Pengaruh Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Dalam Menghambat Pertumbuhan Jamur Candida albicans Secara In Vitro. Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Pembelajarannya. Septiani,V, Anna,C, Akhirul,K,S. 2017. Uji Aktivitas Anti Mikroba Ekstrak Etanol Daun Karuk (Piper sarmentosum Roxb.) Terhadap Streptococcus mutans Dan Candida albicans.Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol.5 No.1. Setyani,Wahyuning, Hanny,S, Dewi A. 2016. Pemanfaatan Ekstrak Terstandarisasi Daun Som Jawa (Talinum Paniculatum (Jacq.) Gaertn) Dalam Sediaan Krim Anti Bakteri Staphylococcus aerus. Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas. Vol 13 Nomor 1 hlm.44-51. Sitompul,M,B, Paulina, Novel. 2017. Formulasi dan Uji Aktivitas Sediaan Sampo Antiketombe Ekstrak Etanol Daun Alamanda (Allamanda Cathartica L) Terhadap Pertunmbuhan Jamur Candida albicans Secara In Vitro. Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT. Vol.5 No. 3 ISSN : 2303- 2493. Yulianingtyas,A ,Bambang, K. 2016. Optimasi Volume Pelarut dan Waktu Maserasi Pengambilan Flavonoid Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi.L). Jurnal Teknik Kimia Vol.10, No.2.id_ID
dc.identifier.issn2685-8770
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12322
dc.description.abstractKetombe merupakan masalah yang sering dialami dan merupakan peranan mikroorganisme seperti Candida albicans. Daun belimbing wuluh mengandung beberapa senyawa yang memiliki aktivitas terhadap Candida albicans. Tujuan penelitian Mengetahui perbedaan aktivitas ekstrak daun belimbing wuluh dalam sediaan gel sampo pada konsentrasi 30% (F1), 60% (F2) dan 90% (F3) terhadap Candida albicans. Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorium. Daun belimbing wuluh di ekstrasi dengan metode maserasi, kemudian dievaluasi dengan pengamatan organoleptik, pengukuran pH dan tinggi busa. Pengujian antijamur dilakukan dengan menggunakan metode mikrodilusi. Hal ini diperkuat dengan adanya penentuan konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bunuh minimum (KBM). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data mutu fisik sediaan Sampo yang meliputi organoleptis, pH dan tinggi busa dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun belimbing wuluh memiliki (KHM) sebesar 1,8% dan ekstrak daun belimbing wuluh memiliki (KBM) 3,7%. Gel shampoo antiketombe ekstrak daun belimbing wuluh memenuhi persyaratan uji pH dan stabilitas busa serta memiliki (KHM) yaitu 0,9%. Nilai (KBM) Gel shampoo antiketombe ekstrak daun belimbing wuluh yaitu 1,8%. Kesimpulan pada penelitian ini adalah Gel shampoo antiketombe ekstrak daun belimbing wuluh mempunyai aktivitas antijamur terhadap Candida albicans.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-5id_ID
dc.titleFormulasi dan Uji Aktivitas Sediaan Gel Shampoo Antiketombe Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap Candida albicansid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record