dc.identifier.citation | Anonim 2001, Mengenal Tanaman Obat Tempuyung (Sonchus Arvensis), Buletin IPTEKDA Volume 1 Nomor 1 Darmono, 1995, Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup, UI Press : Jakarta Heyne, K.,1987,Tumbuhan Berguna Indonesia, Yayasan Sarana Wana Jaya, Badan Litbang Kehutanan, Jakarta Kementerian Kesehatan RI, 2010, Peraturan Menteri Kesehatan No. 003/MENKES/PER/I/2010 tentang Saintifikasi Jamu dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan, Menteri Kesehatan RI Kementerian Kesehatan RI, 2012, Vademekum Tanaman Obat untuk Saintifikasi Jamu Jilid 1 (Edisi Revisi), Jakarta, hal 161-167 Kementerian Kesehatan RI, 2017, Jamu Saintifik: Suatu Lompatan Ilmiah dalam Pengembangan Jamu, Tawangmangu, hal 13-31 dan 73-94. Muchlisin Riadi, 2019, Pengertian, Sifat, Ciri dan Jenis Logam Berat, https://www.kajianpustaka.com/2019/05/pengertian-sifat-ciri-dan-jenis-logam-berat.html diakses 29 Juni 2020 Palar, H. 2004, Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, Jakarta, Penerbit Rineka Cipta. Peraturan Badan Pengawasan Obat dan Makanan No. 5 tahun 2018 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam dalam Pangan Olahan. Standard Nasional Indonesia No. 7387 tahun 2009 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan. | id_ID |
dc.description.abstract | Sonchus arvensis L. merupakan salah satu tanaman yang digunakan dalam beberapa ramuan, khasiat dan keamanannya telah terbukti dalam uji preklinis, observasi klinis maupun uji klinis yang dilakukan di Klinik Saintifikasi Djamoe “Hortus Medicus”. Pemenuhan kebutuhan Sonchus arvensis L. di Klinik Saintifikasi Djamoe Hortus Medicus dari hasil budidaya, namun pemakaian oleh masyarakat umumnya berasal dari tumbuhan liar, yang banyak tumbuh di pekarangan, lahan kosong maupun pingir jalan. Luasnya sebaran Sonchus arvensis L. menimbulkan potensi cemaran logam berat terutama yang tumbuh disekitar jalan/jalan raya. Telah dilakukan pengambilan 20 sampel Sonchus arvensis L. yang dibagi dalam 5 kelompok berdasar potensi cemaran logam berat. Kandungan logam berat ditetapkan secara Spektrofotometri Serapan Atom pada panjang gelombang 217,0 nm timbal (Pb) dan 228,8 nm kadmium (Cd). Kandungan kadmium tidak terdeteksi dalam semua sampel (LOD 0,04 ppm), sedangkan kandungan timbal sangat bervariasi mulai dari tidak terdeteksi (6 sampel) hingga 4,34 ppm (LOD 0,01 ppm), terdapat kecenderungan makin dekat tempuyung tumbuh dengan jalan/jalan raya makin besar kandungan timbalnya. | id_ID |