COVID-19 DAN KOINFEKSI PARASIT
View/ Open
Date
2020-12Author
Dytho, Mada Sukma
Ashshiddiiq, Zaid Ziyaadatulhuda
Findawan, Geofany Hargi
Sarif, Nabil Nawal
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar belakang: Covid 19 telah menjadi permasalah kesehatan yang serius di tahun 2020. Tercatat
hingga 11 Desember 2020, sebanyak 69.143.017 kasus terkonfirmasi dan 1.576.516 diantaranya
meninggal dunia. Tahun 2019 terdapat 10.758 kasus filariasis di Indonesia. Malaria merupakan
penyebab kematian ke 4 pada balita di Indonesia pada tahun 2019. Tahun 2018, prevalensi
schistosomiasis di indonesia berkisar 0-5,1%. Infeksi Strongyloides stercoralis mencapai 30-100 juta
penduduk pada daerah endemis. Penelitian ini bertujuan menelaah kejadian infeksi Covid-19 dan parasit
meliputi malaria, fialariasis, dan scisthosomiasis.
Metode: Review sistematis menggunakan pedoman dari PRISMA (Preffered Reporting Items for
Systematic Reviews and Meta-Analyses) dengan kata kunci ("Covid 19" OR "Sars-Cov-2") AND
(”Filariasis” OR “Malaria” OR “Schistosomiasis” " OR “Strongyloidiasis” OR "Parasitic coinfection ).
Hasil: Pasien dengan Covid-19 dan Koinfeksi parasit, seperti malaria dan Strongyloidiasis memiliki
gejala yang tumpang tindih, seperti demam, sakit pada badan, dan sakit kepala. Koinfeksi filariasis tidak
menunjukkan gejala berarti, dan daerah dengan endemik schistosoma memiliki angka positif covid lebih
tinggi daripada daerah yang tidak endemik.
Kesimpulan: Pasien dengan infeksi Covid-19 dan parasit memiliki manifestasi klinis yang beragam, ada
yang tumpang tindih seperti demam, sakit kepala, dan nyeri pada badan sehingga menyebabkan
mengaburkan diagnosis serta ada perbedaan manifestasi klinis seperti pembesaran limfa pada filariasis.