dc.description.abstract | Indonesia sebagai salah satu negara hiperendemik dengan jumlah provinsi dan kabupaten/kota
yang terkena DBD sebanyak 32 provinsi dari 33 provinsi di Indonesia. Data kunjungan
Puskesmas Desa Ngaringan Tahun 2020, terdapat jumlah kasus kasus DBD 15 orang. Tujuan
dari Praktik Belajar Lapang 1 (PBL-1) untuk melakukan identifikasi, analisis, pemecahan
masalah, membuat program, dan monitoring evaluasi program kesehatan yang ada di
masyarakat Desa Ngaringan. Pada tahap pelaksanaan analisis situasi wilayah, metode yang
dilakukan adalah menggunakan survey mawas diri (SMD). Penentuan prioritas masalah
menggunakan metode PAHO, dan dari hasil MMD didapatkan prioritas masalah yaitu penyakit
DBD. Intervensi dilakukan secara daring dan luring melalui google meet meliputi penyuluhan
terkait DBD, penyebaran media intervensi, dan penyebaran kuesioner pretest post test. Dari 90
responden yang diwawancarai akar masalah tertinggi DBD yang ditemukan yaitu pengetahuan
yang kurang. Dari hasil diskusi, solusi yang tepat untuk meyelesaikan masalah adalah
penyuluhan secara langsung dan media cetak berupa leaflet yang dapat diakses oleh setiap
warga Desa Ngaringan. Tingkat pengetahuan sasaran penyuluhan yaitu ibu PKK mengenai
penyakit DBD mengalami peningkatan dengan responden sebanyak 18 orang diperoleh hasil
post test 90,7 % dan pre test 49,7 %. Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan dan timbal
balik yang baik selama sosialisasi penyuluhan dalam rangka meningkatkan pengetahuan
mengenai penyakit DBD. | id_ID |