Penerapan Konsep Tektonika Arsitektur pada Perancangan Mangrove Edutourism Center di Desa Kaliwlingi, Dusun Pandansari, Brebes, Jawa Tengah
Abstract
Hutan Mangrove di Brebes merupakan salah satu kegiatan
penghijauan di pesisir pantai. Dengan luas lahan 200 hektar menjadi
habitat bagi 200 juta pohon bakau. Hutan Mangrove ini berlokasi di
pesisir pantai utara tepatnya di Desa kaliwlingi, Dusun Pandansari,
Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Berdasarkan
hasil observasi dan survey lapangan tim peneliti Fakultas Geografi
Universitas Gadjah Mada yang dilakukan pada tanggal 29-31 Juli
2017, dapat diketahui bahwa terdapat 3 desa yang saat ini telah
memanfaatkan adanya ekosistem mangrove sebagai kawasan
wisata (Ekowisata) namun sangat ironis sekali potensi wisata
tersebut belum dikelola secara maksimal disamping masih sangat
kurangnya sarana dan prasarana pendukung wisata. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan Mangrove
adalah mengembangkannya sebagai wisata pendidikan.
Perencanaan Mangrove Edutourism Center yang dapat memiliki
peran penting dalam pelestarian dan pembelajaran tentang
ekosistem mangrove serta penguatan tata kelola konservasi lokal
dan mata pencarian masyarakat yang berkelanjutan, dan dapat
menarik wisatawan untuk datang. Metode perancangan berupa
metode deskriptif yang meliputi studi pustaka, survey lapangan
untuk menganalisis potensi site, studi banding dan analisis berdasar
konsep tektonika yang digunakan dalam perancangan Mangrove
Edutourism Center di Dusun Pandansari. Hasil rancangan diharapkan
dapat menciptakan sebuah fasilitas edukasi pada kawasan wisata
mangrove berbasis pemberdayaan dan pemanfaatan mangrove bagi
masyarakat dengan menonjolkan keindahan struktur material lokal
pada bangunannya.