HUBUNGAN ANTARA DISFUNGSI TUBA EUSTACHIUS DENGAN TINGKAT KEPARAHAN VERTIGO DI RSUD KARANGANYAR

Abstract

Vertigo bukan merupakan suatu penyakit, tetapi merupakan kumpulan gejala atau sindrom yang terjadi akibat gangguan keseimbangan pada sistem vestibular ataupun gangguan pada sistem saraf pusat. Selain itu, vertigo dapat pula terjadi akibat gangguan pada alat keseimbangan tubuh yang terdiri dari reseptor pada visual (retina), vestibulum (kanalis semisirkularis), proprioseptif (tendon, sendi dan sensibilitas dalam) dan disfungsi tuba eustachius. Disfungsi tuba sering diabaikan sebaia factor terjadinya vertigo, padahal vertigo seringkali disertai dengan keluhan telinga yang mengarah pada disfungsi tuba. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah terdapat hubungan antara disfungsi tuba eustachius di lihat dari peak pressure timpanometri dengan vertigo dilihat dari Vertigo Visual Analog Scale yang didapatkan saat responden mengalami serangan vertigo di RSUD Kabupaten Karanganyar selama bulan Januari 2020. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan desain case control. Jumlah sampel sebesar 12 orang yang terdiri dari 7 kasus dan 5 kontrol. Menggunakan teknik purposive sampling. Dilakukan pemeriksaan timpanometri pada kedua kelompok untuk mengetahui adanya disfungsi tuba eustachius dengan nilai peak pressure. Dilakukan analisis bivariat dengan menggunakan Chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan Chi-square antara peak pressure dan VVAS. Setelah dilakukan chi square test didapatkan hubungan yang tidak signifikan antara peak pressure timpanometri dengan VVAS dengan nilai p 0.921 (>0.05). Namun, ditemukan bahwa preak pressure yang menurun berpengaruh terhadap tingkat keparahan vertigo dengan nilai OR 1.125. Kesimpulan: Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara penurunan preak pressure yang menunjukkan adanya disfungsi pada tuba eustachius terhadap tingkat keparahan vertigo.