dc.contributor.author | Kiyenda, Brimasdia Argarachmah | |
dc.contributor.author | Trihartanto, M. Ali | |
dc.date.accessioned | 2021-09-03T08:46:26Z | |
dc.date.available | 2021-09-03T08:46:26Z | |
dc.date.issued | 2021-02 | |
dc.identifier.issn | 2721-2882 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/12679 | |
dc.description.abstract | Fibrilasi atrium adalah salah satu kelainan pada irama jantung yang bersifat ireguler
atau aritmia sebagai akibat adanya impuls-impuls abnormal pada jantung. Fibrilasi atrium sering
dijumpai pada usia lanjut, terutama mereka yang juga menderita penyakit-penyakit
kardiovaskuler. Jika tidak ditangani dengan baik maka fibrilasi atrium dapat menyebabkan
terjadinya stroke, memburuknya fungsi otot jantung, bahkan kematian. Sedangkan proses
inflamasi telah terbukti terlibat baik sebelum kejadian pertama maupun pada risiko kekambuhan
dari fibrilasi atrium. Fibrilasi atrium juga merupakan komplikasi yang paling sering terjadi
setelah operasi jantung. Tatalaksana terdiri dari kendali laju dan kendali irama jantung. Pada
pasien dengan atrial fibrilasi dapat diberikan anti trombotik untuk mencegah terjadinya
tromboemboli. Tata laksana peribedah pada pasien dengan antikoagulan oral merupakan hal
yang memerlukan pertimbangan khusus. Pada kasus ini Ny. K usia 80 tahun menggambarkan
kasus Atrial Fibrilasi dengan infeksi sebagai faktor penyulit. Kasus ini menekankan pada
pentingnya diagnosis, pencegahan dan pengobatan optimal pada kasus atrial fibrilasi. | id_ID |
dc.language.iso | other | id_ID |
dc.publisher | Proceeding Book National Symposium and Workshop Continuing Medical Education XIV | id_ID |
dc.title | INFEKSI SEKUNDER SEBAGAI PENCETUS ATRIAL FIBRILASI: LAPORAN KASUS | id_ID |
dc.type | Article | id_ID |