dc.description.abstract | Hujan merupakan salah satu unsur iklim penting bagi aktifitas manusia, oleh karena itu penting untuk
mengetahui perubahan curah hujan yang terjadi akibat perubahan iklim. Data hujan berbasis
penginderaan jauh atau teknologi satelit dikembangkan untuk membantu dalam analisis data hujan
dikarenakan kurangnya ketersediaan alat pengukur hujan dibeberapa wilayah. Dalam penelitian ini
hujan satelit GPM dan satelit PERSIANN digunakan untuk mengetahui perubahan curah hujan pada DAS
Tilong selama periode 2020-2059 menggunakan model iklim CanESM2 berdasarkan RCP2.6, RCP4.5 dan
RCP8.5 dengan bantuan perangkat lunak Statistical Downscaling Model (SDSM). Sebelum melakukan
proyeksi terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan keakuratan curah hujan satelit dengan curah hujan
observasi dimana skala bulanan memberikan hasil yang lebih baik daripada skala harian baik untuk
satelit GPM maupun PERSIANN dengan nilai korelasi skala bulanan berturut turut 0,926 dan 0,874. Hasil
proyeksi menunjukan hujan rerata tahunan satelit GPM mengalami kenaikan berkisar antara 6,0-12,4%
dengan kenaikan curah hujan tertinggi pada periode 2050an skenario RCP4.5 jika dibandingkan dengan
kondisi eksisting, sedangkan hujan satelit PERSIANN mengalami kenaikan berkisar antara 4,9-10,9%
dengan kenaikan curah hujan tertinggi pada periode 2030an skenario RCP8.5 dibandingkan dengan
kondisi eksisting. | id_ID |