dc.description.abstract | Penggunaan beton sebagai material utama konstruksi berbanding lurus dengan penggunaan semen.
Upaya mengurangi semen dilakukan dengan mengganti sebagian semen dengan material hasil
pembakaran seperti Fly Ash (FA), Abu Pecahan Gerabah (APG), dan Abu Daun Bambu (ADB).
Penggunaan material hasil pembakaran pada beton mutu tinggi terutama pada beton usia muda perlu
diteliti. Perancangan campuran beton mengacu pada design of high strength concrete mixes oleh Khrisna
Raju N (1983) dengan target kuat tekan rencana 52 MPa pada umur 28 hari. Penggunaan FA, APG dan
ADB sebanyak 5%, 7%, 9% dan 11% dihitung dari total volume semen yang dikonversi menjadi berat
berdasarkan berat jenis masing-masing bahan. Penggunaan bahan tambah superplasticizer SikaCim
sebanyak 0,7% dari berat semen mengurangi penggunaan air 15%. Pengujian kuat tekan, modulus elastis
dan kuat tarik belah dilakukan saat beton berumur 3 hari. APG 5% memberikan kuat tekan tertinggi
sebesar 31,20 MPa. Penggunaan ADB menunjukkan kuat tekan tertinggi terjadi pada komposisi 7% dengan
kuat tekan mencapai 31,14 MPa. Peningkatan kuat tekan tidak linier dengan peningkatan modulus elastis
karena dilakukan pada beton muda. Kuat tarik belah rata-rata sebesar 20,33% dari kuat tekannya dan
mengkonfirmasi poisson ratio beton 0,2. | id_ID |