dc.description.abstract | Tunadaksa adalah orang yang memiliki hambatan gerak karena anggota tubuh tidak sempurna yang dibagi menjadi tunadaksa kongenital dan non kongenital. Berdasarkan data Susenas, terdapat 33,75% tunadaksa dari jumlah total penyandang disabilitas dengan tunadaksa kongenital 32,75% dan sisanya non kongenital. Banyak individu tunadaksa mengalami depresi dikarenakan kekurangan yang dimiliki juga karena perubahan sikap orang-orang disekitar. Lingkungan yang kurang menghargai kondisi individu tunadaksa juga berdampak pada penerimaan dukungan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat depresi dan dukungan sosial antara tunadaksa kongenital dan non kongenital di BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan teknik purposive sampling dengan besar sampel 70 responden yang terdiri dari 35 tunadaksa kongenital dan 35 tunadaksa non kongenital yang dilaksanakan di BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta pada bulan Desember 2019. Berdasarkan analisis bivariat dengan uji Mann Whitney test didapatkan tingkat depresi p<0,05 dan dukungan sosial p<0,05; maka didapatkan hasil yang signifikan, yaitu terdapat perbedaan tingkat depresi dan dukungan sosial antara tunadaksa kongenital dan non kongenital. | id_ID |