GAMBARAN KLINIS, PENEGAKAN DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA ABSES LEHER DALAM DI RSUD KARANGANYAR (LAPORAN KASUS)
View/ Open
Date
2021-02Author
Zatadin, Zammira Mutia
Eltadeza, Riri
Primayanti, Yustika Qasthari
Pramesti, Nindya Ayu
Amalia, Mediana Nur
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang: Abses leher dalam merupakan kumpulan nanah setempat yang terbentuk dalam ruang potensial akibat kerusakan jaringan yang berasal dari penjalaran infeksi gigi, mulut, tenggorok, sinus paranasal, telinga tengah, dan leher. Tanda dan gejala bahaya pada abses leher dalam perlu dilakukan sejak awal untuk mengurangi komplikasi termasuk terjadinya obstruksi jalan nafas dan kematian. Tujuan: Mengetahui tanda dan gejala bahaya leher abses dalam, faktor risiko yang memperburuk serta gambaran penatalaksanaan abses leher dalam di Departemen THT-KL RSUD Kabupaten Karanganyar. Penelitian dilakukan berdasarkan laporan kasus pada penderita yang terdiagnosis abses leher periode1 Desember-24 Desember 2019. Hasil: Didapatkan 8 pasien, laki–laki (75%) dan perempuan (25%), kelompokusia 11-63tahun. Berdasarkan jenis atau lokasi abses didapatkan terbanyak abses peritonsiller (62,5%), abses submandibula (25%), Angina Ludwig's (12,5%) dengan sumber infeksi terbanyak dari odontogenik (87,5%). Penatalaksanaan terbanyak, antibiotik kombinasi (62,5%). Lama perawatan terbanyak <7 hari (62,5%) dengan kondisi saat pulang membaik. Kesimpulan: Penatalaksanaan abses leher dalam di Departemen THT-KLRSUD Kabupaten Karanganyar periode 1 Desember-24 Desember 2019 memperlihatkan kondisi pasien saat pulang dengan perbaikan. Penulis membandingkan beberapa kasus abses leher dalam menurut gejala klinis dan komplikasi yang mungkin terjadi, menganalisis dan mengoptimalkan tatalaksana terapi yang tepat untuk setiap kasus abses leher dalam.