Show simple item record

dc.contributor.authorHerdiansyah, Haris
dc.date.accessioned2012-05-14T03:45:15Z
dc.date.available2012-05-14T03:45:15Z
dc.date.issued2007-05
dc.identifier.citationAtmojo. K (1987). Kami Bukan Laki- Laki. Sebuah Sketsa Kaum Waria. Jakarta: PT. Temprit. Bowman, G. D., & Stern, M. 1995. Adjustment to Occupational Stress: The Relationship of Perceived Control to Effectiveness of Coping Strategies. Journal of Counseling Psychology. 60.p. 294 – 303. Brower. M. A. W., (1996). Antara Senyum dan Menangis, Hormatilah Pelacur. Jakarta: Gramedia. Jang, K.L., Livesley,W.J., Riemann, R.L., Vernon, P.A., Hu, S., Angleitner, A.,Ando,J.,Ono,Y.,dan Hamer, D.H. (2001). Covariance Stucture of Neuroticism and Agreeablesness: A Twin and Molecular Genetic Analysis of The Role of The Serotonin Transporter Gene. Journal of Personality and Social Psychology. Vol. 81, 2, p.295-304.Kartono. K (1989). Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. Bandung: CV Mandar Maju. Koeswinarno. (2004) Hidup Sebagai Waria. Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara. Nadia. Z., (2005). Waria. Laknat Atau Kodrat?. Yogyakarta : Galang Press. Santrock. J. W., (2002). Life Span Development : Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5, jilid 1. Jakarta : Erlangga. Scipione. G. C., (1997). The Biblical Ethics of Transsexual Operations. Journal of Biblical Ethics in Medicine. Vol 4, 213, p.13 – 22.en_US
dc.identifier.issn0854-2880
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/1408
dc.description.abstractDunia pelacuran adalah penuh dengan tekanan, ancaman dan hal negatif cacat yang menyebabkan ketertarikan kepada pelacur oleh karena itu mendorong pelacur untuk menciptakan strategi menghadapi cukup untuk menghadapi apa yang rasa mereka . Tujuan dari studi ini akan meliputi ke luar ketertarikan dan strategi pelacur yang menghadapi transgender di tiga lingkungan sosial berbeda termasuk dalam keluarga, masyarakat dan “ cebongan” ( tempat di mana pelacur bekerja). Ini adalah suatu riset kualitatif. Karena alat pengumpulan data adalah wawancara, dan pengamatan. Studi ini menggunakan purposive sampling. Ada 3 subjek dan 4 orang informan. Untuk menganalisis data menggunakan model interaktif dari Miles & Huberman yang terdiri dari 3 langkah, yaitu reduksi data, menampilkan data dan kesimpulan serta verifikasi. Hasil dari penelitian ini, banyak kecemasan yang dialami oleh waria pelacur yang datang dari lingkungan yang berbeda-beda. Dari keluarga misalnya, merupakan sumber kecemasan tertinggi, ketika keluarga waria mengetahui profesi mereka. Sumber lain berasal dari pengucilan oleh masyarakat dan mucikari, penangkapan oleh polisi dan preman, persaingan antar pelacur dan kekerasan dari pengguna mereka di “cebongan”.en_US
dc.subjectkecemasanen_US
dc.subjectstrategi copingen_US
dc.subjectwaria pelacuren_US
dc.titleKECEMASAN DAN STRATEGI COPING WARIA PELACURen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record