dc.identifier.citation | Anoraga, P. (1995). Psikologi Industri dan Sosial. Jakarta: Pustaka Jaya. Deputi I Menkokesra. (2008). Lansia Masa Kini dan Mendatang. (online). (http:// www.menkokesra.go.id, diakses pada 29 Agustus 2008). Situs resmi kementerian koordinator bidang kesejahteraan rakyat. Harry. (2007). Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Mendukung Program Wisata Lansia. (online). (http://www. Depbudpar.com, diakses pada 9 September 2008). Hurlock, E.B. (1999). Psikologi Perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan. Diterjemahkan oleh Isti Wijayanti dan Soejarno. Jakarta: Erlangga. Kadir, S. (2007). Ageing. (online). (http:// subhankadir.wordpress.com, diakses pada tanggal 1 September 2008).Mariani & Kadir, S. (2007). Panti Werdha Sebuah Pilihan. (online). (http://subhankadir. wordpress.com/2007/08/20/, diakses pada 20 Agustus 2008). Monks, F.J, Knoers, A.M.P, Haditomo, S.R. (2004). Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nugraheni, S.D. (2005). Hubungan antara Kecerdasan Ruhaniah dengan Kecemasan Menghadapi Kematian pada Lanjut usia. Jurnal Ilmiah Psikologi INSIGHT Th. II/ No. 2/ 2004, 80-89.Rahmawati, (2008). Lansia Bina Kelompok Usaha Produktif. (online). (http://www. gemari.or.id/artikel/detail.php?id=439, diakses pada 16 Agustus 2008). Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan: Model- Model Kepribadian Sehat. Yogya: Kanisius. Suwarti. (2004). Hubungan antara Penerimaan Diri dan Hubungan Interpersonal Pada Lanjut usia. Jurnal Ilmiah Psikologi INSIGHT Th. II/ No. 2/ 2004, 80-89. | en_US |
dc.description.abstract | Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran, masa dimana para orang lanjut usia (lansia)
merasakan penurunan-penurunan yang terjadi pada dirinya baik secara fisik dan psikologis. Para
lansia menjalani dan memaknai usia lanjut dengan cara yang berbeda-beda. Ada orang berusia
lanjut yang mampu melihat arti penting usia tua dalam konteks eksistensi manusia, yaitu sebagai
masa hidup yang memberi lansia kesempatan-kesempatan untuk tumbuh berkembang dan memiliki
keinginan untuk melakukan sesuatu atau berarti untuk orang lain. Penelitian ini memiliki tujuan
yaitu mengkaji hal-hal yang dilakukan lansia sehingga mencapai kehidupan yang produktif dan
memaparkan alasan-alasan lansia memilih untuk menjalani hidup yang aktif dan produktif. Untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka digunakan angket dan wawancara.
Berdasarkan hasil pengumpulan data menggunakan angket maka dapat diketahui bahwa sebesar
57,5% subjek penelitian menjalani hidup yang aktif dan produktif. 39,1% diantaranya perempuan
dan 60,9% laki-laki. Lansia yang tergolong aktif dan produktif 100% dari mereka menyatakan
bahwa mereka merasa senang dengan kehidupan yang dijalaninya saat ini. Sedangkan yang
tergolong tidak atau kurang produktif, hanya 52% dari mereka yang menikmati hidupnya saat ini.
Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa 1. lansia mengikuti kegiatan di lingkungan
tempat tinggalnya dan selalu aktif dengan kegiatan yang meningkatkan kesehatan fisik dan
mentalnya, 2. alasan lansia masih melakukan kegiatan atau aktivitas tersebut adalah karena lansia
menganggap bahwa dengan bekerja akan membuat dirinya sehat dan menyumbangkan pengalaman
yang dimilikinya untuk memotivasi para generasi penerus agar mencapai prestasi yang
membanggakan, serta ingin mengabdikan diri dengan sesama dan membantu sesama yang
membutuhkan untuk memanfaatkan usianya yang sudah lanjut agar masih bermanfaat untuk orang
lain. | en_US |