dc.identifier.citation | Adam, Y.F & Virgi, A. (2008). Abrasi Tanah. http:// elisa.ugm.ac.id. Diakses 27 April 2009. Ali, M & Ansori, M. (2008). Psikologi Remaja. Cetakan ke 4. Jakarta: PT Bumi AksaraAlsa, A.(2003). Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif serta Kombinasinya dalam Penelitian Psikologis. Cetakan 1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Compton,W.C. (2005). Introduction to Positive Psikologi. USA:Malloy Incorporated Depdikbud. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka Hadi, S . (2004). Metodologi Research II. Yogyakarta: Andy Hidayah, N. (2008). Hubungan Kekhusyukan Menjalankan Shalat dengan Kebahagiaan. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Hurlock, E.B. (2001). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga Kartono, Kartini. (1996). Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju Uti. (2008). Abrasi Semakin Parah di Sayung. Kompas Terbit 6 Desember 2008 Lukman, M. Edy.(2008). Bahagia Tanpa Menunggu Kaya. Jawa Timur: Kanzun Book Miles, M.B & Huberman.(1992). Analis Data Kualitatif. Jakarta : Salemba Mustofa, Budiman.(2008). Quantum Kebahagiaan. Surakarta: Indiva Media KreasiMuslim, M. Dafid & Fuad Ansori.(2007). Religiusitas dan kebahagiaan otentik (autenthic happiness) Mahasiswa. Jurnal Psikologi Proyeksi. Vol 2, No 2, 1-11 Muslimin. (2002). Metode Bidang Penelitian Sosial. Telkom: UMM Press Nasution, S. (1998). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Panuju, P & Umami.(2005). Psikologi Remaja. Cetakan 2. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Sayekti, W. (2007). Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menangani Kenakalan Siswa Pada SMA Favorit dan Bukan Favorit di Kota Yogyakarta. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Seligman, M.EP (2005). Authentic Happiness. Jakarta :MizanStutzer,A & Frey. (2006). TV Channels, self control and happiness. Journal of Research Economic. No 310 Summers,H & Watson,A. (2007). The Book of Happiness. Jakarta : PT SUN Synder,C.R & Lopez,S.J.(2007). Positive Psychology: The Scientific and Practical Exploration of Human Strengths. London: Sage Publication Tashakkori, A & Teddlie, C. (1998). Mixed Metodology: Combining Qualitative and Quantitative Approaches. USA: Sage Publication Yudantara, K.G. (2008). Semestinya Hidup itu Bahagia. Jakarta : Praninta Aksara Veenhoven, R. (2005). How long and happy people live in modern society. Journal European Psychologist. Vol 10, 330-343 | en_US |
dc.description.abstract | Kebahagiaan memang sebuah hal yang dirasakan oleh setiap orang, diantaranya adalah
kebahagiaan yang dirasakan oleh remaja. Kebahagiaan yang dirasakan oleh remaja juga
merupakan sebuah perasaan yang dipengaruhi oleh diri sendiri dalam menjalani kehidupan serta
adanya keadaan lingkungan tempat tinggal. Remaja yang tinggal di daerah abrasi adalah sebagian
remaja yang memiliki makna serta bentuk kebahagiaan sesuai dengan diri dan lingkungannya.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan makna kebahagiaan yang dirasakan
oleh remaja di daerah abrasi. Informan dalam penelitian ini adalah remaja dengan rentang usia
12-16 tahun dan tinggal di daerah abrasi Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah. Metode
pengambilan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner terbuka yaitu
informan bebas menjawab pertanyaan secara bebas menurut pengertian, logika, istilah dan gaya
bahasanya sendiri. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan triangulasi yaitu
perpaduan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Analisis yang dipakai termasuk dalam jenis
pararel dengan metode kualitatif lebih dominan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna
kebahagiaan pada remaja di daerah abrasi adalah kebahagiaan apabila berada dalam sebuah
keluarga yang utuh dengan kasih sayang serta berada dalam lingkungan yang tentram dan harmonis,
memiliki fasilitas yang tercukupi, memiliki harapan yang tercapai serta memiliki kesehatan. Faktor
yang mempengaruhi kebahagiaan pada remaja adalah memiliki optimis dan berusaha, mendapatkan
dukungan, bisa membahagiakan orang tua, kebersamaan dalam keluaga serta kesehatan. Kesedihan
yang dirasakan remaja di daerah abrasi adalah kecewa, takut masa depan tidak tercapai serta
berpisah dengan orang dekat. | en_US |