dc.identifier.citation | Adminpsiko. (2007). Masturbasi di Kalangan Mahasiswa : Studi Kasus oleh Tri Kadarsilo h t t p : / / p s i k o l o g i . u m s . a c . i d / modules.php?name=news&file=article&sid=78 diakses pada tanggal 23 April 2008. Amrillah, A.A. (2006). Hubungan antara Pengetahuan Seksualitas dan Kualitas Komunikasi Orang Tua-Anak dengan Perilaku Seksual Pranikah. Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi.Vol.8, No. 1, Mei 2006 :35-45. Ancok, D. (2001). Psikologi Islami. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Azwar, S. (1995). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Basri, H. (2004). Remaja Berkualitas, Problematika Remaja dan Solusinya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Budiani, A. (2004). Tempat untuk Mengembangkan Kemandirian Mahasiswa. http:// www.suaramerdeka.com/harian/04009/16/ opi07.htm. diakses: 23 April 2008. Chaplin, J. P. (Penerjemah Kartini Kartono). (2001). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Daradjat, Z. (1991). Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang. Dariyo, A. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia Dianawati, A. (2002). Pendidikan Seks Untuk Remaja. Jakarta: Kawan Pustaka. Fisher. (1994). Masih Ada Jalan Keluar Kiat Mengatasi Kecanduan Seks dan Masturbasi. Yogyakarta: Andi. Gunarsa, S. (2004). Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hurlock, E. B. (2002). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Terjemahan). Jakarta: ErlanggaHusna, R. A. (2006). Hubungan antara Intensitas Komunikasi Interpersonal dan Konflik Pribadi dalam Keluarga dengan Perasaan Rendah Diri pada Remaja. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jalaludin. (2001). Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Jazuli, A. S. (2008). Perilaku Seksual Remaja Ditinjau dari Kontrol diri dan Pengetahuan Seksualitas dalam Materi Fiqh di Pondok Pesantren Pelajar. Skripsi (Tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kartono, K. (1995). Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: Mandar Maju. _________. (2006). Psikologi Wanita.. Bandung: Mandar Maju. Kopa, I. (2007). Female 100% Pengetahuan Seksual Untuk Remaja. Jakarta: Milestone. Kuswardani, I dan Risyanti, E.I. (1999). Panduan Konseling Seksualitas Remaja. Yogyakarta : Lentera Sahaja PKBI-DIY. Lasmono, A. dan Tjundjing. (2006). Kecerdasan Seksual Generasi Muda Indonesia. INSAN. Vol.8. No.1, April 2006. Magdalena, C. (2000). Laporan Penelitian: Perilaku Seksual Wabal Ditinjau dari Efektivitas Komunikasi Orang tua-Anak dan Locus of Control. Kognisi, Majalah Ilmiah Psikologi, Vol 4, No 1: 60-66.Malahayati, S. (2002). Studi Kasus Seks di Semarang. http://www.suaramerdeka.com/ harian/0210/31/kot.5.htm. terbit 31 oktober 2002. diakses 28 Maret 2008 Mangunwijaya, Y. B. (1991). Menumbuhkan Sikap Religiusitas Anak-anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Purwati dan Lestari. (2002). Hubungan antara Religiusitas dengan Tingkah Laku Koping. Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi. Vol.6, No 1, 51-57. Rahardjo, W. (2008). Perilaku Seks Pranikah pada Mahasiswa Pria: Kaitannya dengan Sikap terhadap Tipe Cinta Eros dan Ludus, dan Fantasi Erotis. Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi. Vol. 10, No.1, Mei 2008: 3-18. Rahmawati, N. dkk. (2002). Hubungan antara Kecenderungan Mengakses Situs Porno dan Religiusitas pada Remaja. Jurnal Psikologi, 2002. No 1, 1-13. Retna, N. S. (2001). Seks dari A sampai Z. Bandung : Pustaka Jaya. Sambas, R. I. (2005). Hubungan antara Perilaku Mengakses Situs Porno Internet dengan Perilaku Seksual Pranikah pada Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang. Jurnal Psikologi UNDIP, Vol.2, No.2 Desember 2005. Santrock, J. W. (2005). Adolescence. Perkembangan Remaja. Jakarta: ErlanggaSarwono, S. W. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Grafindo Persada. Shanti, M. N. (2004). Hubungan antara Religiusitas dan Pendidikan Seksual dari Orang tua dengan Pengendalian Dorongan Seksual. Naskah Publikasi Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Syahban, Sawariyanto dan Kristiyanto. (2002). Majalah GATRA. 2002 Nomor 38 beredar Senin 5 Agustus 2002. Tamimi, S. (1992). Onani Masalah Anak Muda. Jakarta: Gema Insani. Utamadi, G. (2007). Masturbasi. http://www.kita-kitamasturbasi. pkbi.com/2007/html diakses 14 April 2008.Wahyudi, R. (2004). Kesehatan Reproduksi Remaja (Modul 1). Yogyakarta: PKBI Yogyakarta. Wahyurini dan Ma’shum. (2004). Perubahan Pada Tubuh Kita. http://64.203.71.11/kompas-cetak/ 0401/09/muda/789320.htm diakses pada 23 Maret 2008 Wariyanto, A. (2003). Anomali Seks di Kalangan Mahasiswa. http://www.suaramerdeka.com/ harian/0310/23/kha3.htm. diakses: 7 Mei 2008 Yulianto,A. dkk. (2006). Makna Religiusitas pada Homoseksual. Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi. Vol. 8, No.2, Nopember 2006: 12-20. Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi Vol. 11, No. 2, Nopember 2009 : 88-104. | en_US |
dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat religiusitas dan
pengetahuan seksualitas dengan intensitas masturbasi pada mahasiswa yang tinggal di kos. Hipotesis
yang diajukan ada hubungan antara tingkat religiusitas dan pengetahuan seksualitas dengan
intensitas masturbasi pada mahasiswa yang tinggal di kos, ada perbedaan intensitas masturbasi
antara subjek laki-laki dan perempuan, ada perbedaan intensitas masturbasi antara subjek yang
tinggal di kos ada induk semang dan tanpa induk semang. Subjek dalam penelitian ini adalah
mahasiswa dan mahasiswi yang beragama Islam, berusia 18-21 tahun, belum menikah, memiliki
kebiasaan masturbasi, berstatus mahasiswa kos di kampung Panggung Rejo, Kelurahan Jebres,
Surakarta yang berjumlah 60 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
purposive non random sampling. Hasil analisis menggunakan analisis regresi dua prediktor diperoleh
nilai koefisien korelasi (R)=0,522; Fregresi=10,669; p <0,01 yang berarti ada hubungan antara
tingkat religiusitas dan pengetahuan seksualitas dengan intensitas masturbasi pada mahasiswa
yang tinggal di kos. Hasil analisis anava 2-jalur diperoleh F= 12,778 ; p=0,01 (p<0,01) dengan
RE perempuan= 56,567 dan RE laki-laki=69,367. Hal ini menunjukkan ada perbedaan intensitas
masturbasi antara subjek laki-laki dan subjek perempuan. Subjek laki-laki memiliki intensitas
masturbasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan subjek perempuan. Selain itu juga diperoleh
F= 0,580; p= 0,554 (p>0,05) dengan RE ada induk semang= 61,892 dan RE tidak ada induk
semang= 64,696. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan intensitas masturbasi antara
subjek yang tinggal di kos ada induk semang dengan subjek yang tidak ada induk semang. | en_US |